Genjot Kemampuan Serangan Jarak Jauh, Australia Beli Rudal Tomahawk AS

Genjot Kemampuan Serangan Jarak Jauh, Australia Beli Rudal Tomahawk AS

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 21 Agu 2023 11:25 WIB
The U.S. Navy guided-missile cruiser USS Monterey is lit as it fires Tomahawk land attack missiles in this still image from Pentagons video released on April 14, 2018. U.S. Navy Lt. j.g Matthew Daniels/Handout via REUTERS. ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY
Ilustrasi -- Rudal Tomahawk buatan AS saat diluncurkan (dok. Reuters)
Canberra -

Pemerintah Australia akan membeli lebih dari 200 rudal jelajah Tomahawk buatan Amerika Serikat (AS) dalam kesepakatan untuk meningkatkan kemampuan serangan jarak jauh. Kesepakatan senilai AU$ 1,3 miliar (Rp 12,7 triliun) ini merupakan bagian dari perombakan pertahanan secara luas yang sedang dilakukan Canberra.

Seperti dilansir Reuters, Senin (21/8/2023), Menteri Pertahanan (Menhan) Richard Marles menyebut Australia akan menjadi salah satu dari tiga negara di dunia yang memiliki rudal Tomahawk, selain AS dan Inggris. Kesepakatan pembelian ratusan rudal Tomahawk itu sedang dalam tahapan finalisasi.

"Kami berinvestasi dalam kemampuan yang dibutuhkan Angkatan Bersenjata kami, untuk menjauhkan musuh-musuh kami dalam risiko di pantai kami dan menjaga warga Australia tetap aman di dunia yang kompleks dan tidak menentu yang menjadi tempat kita hidup saat ini," ucap Marles dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Departemen Luar Negeri AS, pada Maret lalu, menyetujui penjualan rudal Tomahawk yang memiliki jangkauan hingga 1.500 kilometer. Namun Washington tidak menyebut lebih lanjut soal kapan kesepakatan itu ditandatangani atau kapan pembicaraan selesai dilakukan terkait kesepakatan itu.

Marles dalam pernyataannya menyebut bahwa rudal yang diluncurkan dari kapal, yang diproduksi oleh RTX Corp itu, akan dikerahkan ke dalam kapal penghancur kelas Hobart milik Angkatan Laut Australia.

ADVERTISEMENT

Australia sebelumnya menyatakan perlu meningkatkan kekuatan pertahanan di wilayahnya, karena China sedang melakukan pembangunan militer terbesar sejak akhir Perang Dunia II.

Awal tahun ini, Canberra sepakat untuk bekerja sama dengan Washington dan London dalam mengembangkan armada kapal selam bertenaga nuklir.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Selain rudal Tomahawk, sebut Marles, Australia juga akan menghabiskan anggaran sebesar AU$ 431 juta (Rp 4,2 triliun) untuk membeli lebih dari 60 rudal anti-radiasi yang canggih dari AS.

Tidak hanya itu, rudal anti-tank jarak jauh juga akan dibeli untuk kendaraan pengintai tempur Boxer milik Angkatan Darat Australia dalam kontrak senilai lebih dari AU$ 50 juta (Rp 490,8 miliar).

Pengumuman soal pembelian rudal Tomahawk itu disampaikan beberapa hari setelah AS menyetujui kemungkinan penjualan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) M143 ke Australia seharga US$ 975 juta (Rp 14,9 triliun).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads