.webp)
Jepang mengerahkan jet-jet tempurnya pada Jumat (18/8) setelah pesawat-pesawat patroli Rusia terlihat di lepas Laut Jepang dan Laut China Timur.
Dilansir kantor berita AFP, Jumat (18/8/2023), dua pesawat militer Rusia terbang di sepanjang pantai antara wilayah Jepang tengah dan selatan, melewati Selat Tsushima dan kembali dengan cara yang sama, kata Staf Gabungan Jepang dalam pernyataan singkat.
Jet-jet tempur Angkatan Udara Jepang "dikirim sebagai tanggapan," ujar Staf Gabungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini terjadi saat Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan pemimpin Korea Selatan Yoon Suk Yeol dalam pertemuan puncak di retret kepresidenan Camp David pada Jumat (18/8) waktu setempat.
Para pemimpin tersebut akan menyetujui hotline krisis tiga arah dan latihan militer reguler serta sepakat untuk mengadakan KTT trilateral setiap tahun.
Sebelumnya, militer Jepang juga mengerahkan jet-jet tempur pada bulan Mei lalu terhadap pesawat-pesawat pengumpul intelijen Rusia.
Diketahui bahwa Jepang telah bergabung dengan sekutu-sekutu Barat dalam memberikan sanksi kepada Moskow atas invasinya ke Ukraina, dan memperingatkan ancaman yang ditimbulkan oleh Rusia.
Dokumen keamanan terbarunya, yang pernah menyerukan peningkatan hubungan dan kerja sama dengan Rusia, kini memperingatkan bahwa latihan militer gabungan antara Moskow dengan China menimbulkan kekhawatiran.
Bulan lalu, kedua negara melakukan latihan angkatan laut bersama di Laut Jepang dan melakukan patroli bersama di Laut Jepang dan Laut China Timur pada bulan Juni lalu.
Menurut Staf Gabungan, militer Jepang telah mengerahkan jet tempur sebanyak 778 kali pada tahun 2022, termasuk 150 kali terhadap pesawat-pesawat militer Rusia.
Baca juga: Rusia Tahan Warga AS Atas Tuduhan Mata-mata |
Simak juga Video: Momen Tentara Ukraina Klaim Telah Rebut Desa Uroshaine dari Rusia
