Tragedi jatuhnya pesawat jet pribadi di jalan tol di Selangor, Malaysia menewaskan 10 orang. Korban tewas termasuk seorang pilot berumur 43 tahun, Khairil Azwan Jamaluddin yang sebelumnya pernah selamat dalam sebuah kecelakaan helikopter.
Dilansir media Malaysia, The Star, Jumat (18/8/2023), nasib kali ini tidak berpihak pada Khairil Azwan yang saat kejadian, tercatat sebagai salah satu penumpang pesawat ringan, Beechcraft Premier I, yang jatuh di dekat kota Elmina, di Selangor pada Kamis (17/8).
Menurut teman dekat Khairil Azwan, Kepala Pemadam Kebakaran Senior 1, Roslan Aziz, yang merupakan kepala Cabang Manajemen Operasi Udara Kantor Pusat Penyelamatan Kebakaran Putrajaya, Khairil Azwan selamat dalam kecelakaan pertama pada 16 September 2010 lalu yang melibatkan sebuah helikopter. Saat itu, Khairil Azwan menjadi kopilot, sementara Roslan merupakan pilotnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roslan mengatakan, saat itu Khairil Azwan adalah kopilotnya dan mereka sedang melakukan operasi survei udara selama musim perayaan Hari Raya Idul Fitri di sepanjang East Coast Highway dari Gombak, Selangor hingga Kuantan, Pahang.
"Dalam kecelakaan itu, dia (Khairil Azwan) yang menyelamatkan saya dengan menarik saya keluar dari bangkai helikopter dan memberikan saya pertolongan pertama sebelum bantuan datang, karena saya terluka parah," tutur Roslan.
"Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 10.30 pagi saat cuaca buruk. Kami mencoba memutar balik tetapi gagal karena jarak pandang yang sangat terbatas. Kami harus terbang rendah tetapi menabrak pohon dan menabrak daerah perbukitan," katanya kepada media resmi Malaysia, Bernama.
Roslan mengatakan, biasanya Khairil Azwan adalah orang yang akan dihubunginya untuk mendapatkan informasi jika terjadi sebuah kecelakaan pesawat.
Simak Video 'Detik-detik Pesawat Jatuh Hantam Mobil-Motor di Jalanan Selangor Malaysia':
"Ketika saya mendengar tentang kecelakaan pesawat Elmina, saya mencoba meneleponnya untuk mendapatkan informasi tetapi ternyata namanya ada di daftar penumpang," ujarnya.
Roslan menggambarkan Khairil Azwan sebagai sosok yang periang, yang selalu peduli dengan teman-temannya. Menurutnya, dia selalu bersemangat untuk terbang dan mengingatkan teman-temannya untuk terbang dengan aman.
Khairil Azwan bergabung dengan Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Malaysia pada 2005 dan menjadi kopilot Roslan selama tiga tahun, sebelum keluar enam tahun kemudian untuk bergabung dengan sebuah maskapai penerbangan swasta.
Namanya ada di manifes penerbangan yang dikeluarkan Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM), namun identitas para korban perlu dikonfirmasi melalui proses forensik.