Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu menyebut kemampuan Ukraina untuk berperang 'hampir habis' saat pertempuran terus berlanjut dengan pasukan Moskow. Shoigu juga menyatakan bahwa perang telah mengungkap kerentanan sistem persenjataan Barat yang akan segera dikuasai Rusia.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (16/8/2023), perang yang terus berlanjut telah memicu kehancuran di sebagian besar wilayah timur dan selatan Ukraina, menewaskan atau melukai ratusan ribu orang dan memicu perpecahan terbesar dalam hubungan Rusia dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962 silam.
Ukraina dan Barat menuding Rusia melakukan kejahatan perang dan menyebut invasi Moskow sebagai perampasan wilayah gaya era kekaisaran. Kremlin menganggap konflik itu sebagai pertempuran eksistensial dengan Barat, yang disebutnya ingin menghancurkan Moskow.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat berbicara dalam konferensi keamanan di Moskow yang juga dihadiri oleh Menhan China Li Shangfu, Shoigu menyebut konflik di Ukraina telah menjadi ujian serius bagi Rusia.
"Dalam operasi militer khusus, militer Rusia telah menyanggah banyak mitos soal keunggulan standar militer Barat," ucap Shoigu dalam pidato di hadapan publik yang tergolong langka, menurut teks yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
"Hasil awal untuk operasi tempur menunjukkan sumber daya militer Ukraina hampir habis," ungkap Shoigu yang merupakan salah satu sekutu terkuat Presiden Vladimir Putin. Dia tidak memberikan bukti detail untuk mendukung pernyataannya itu.
Barat menyebut perang di Ukraina sebagai kesalahan strategis terbesar Rusia sejak invasi Uni Soviet ke Afghanistan tahun 1979 silam. Para pemimpin negara Barat mengatakan ingin mengalahkan Rusia dalam medan perang di Ukraina.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sementara itu, serangan balasan yang dilancarkan Ukraina, untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia, sejauh ini gagal mencapai keberhasilan teritorial yang besar.
Rusia menyatakan akan mencapai semua tujuannya di Ukraina, yang dianggapnya sebagai boneka Barat. Moskow telah berulang kali mengindikasikan kesiapan untuk perang jangka panjang dan menempatkan sebagian besar dari total US$ 2 triliun perekonomiannya pada pijakan perang.
Lebih lanjut, Shoigu dalam pidatonya menyatakan akan membagikan informasi detail soal kelemahan dan kerentanan senjata-senjata Barat dan bahwa tidak ada persenjataan yang tidak bisa dikalahkan.
"Kami memiliki data tentang ... penghancuran tank-tank Jerman, kendaraan lapis baja Amerika, rudal-rudal Inggris dan sistem persenjataan lainnya," ujarnya.
"Kami siap membagikan penilaian kami ... dengan mitra-mitra kami," imbuh Shoigu.