Ferguson kemudian menghubungi layanan darurat 911 dan meminta paramedis untuk datang, mengatakan bahwa istrinya telah ditembak. Ketika operator bertanya lebih lanjut apakah dirinya yang menembak istrinya, Ferguson mengatakan dirinya tidak ingin membahas masalah tersebut pada saat itu.
Usai menghubungi 911, Ferguson mengirimkan pesan singkat kepada panitera dan juru sita pengadilan tempatnya bekerja yang isinya memberitahu bahwa dirinya baru saja menembak istrinya sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya baru saja hilang kendali. Saya menembak istri saya. Saya tidak akan masuk kerja besok. Saya akan berada di tahanan. Saya sangat menyesal," tulis Ferguson dalam pesan singkatnya itu, seperti diungkapkan oleh jaksa Alex dalam persidangan.
Hasil penggeledahan terhadap rumah Ferguson mendapati temuan 47 unit senjata api, yang semuanya dimiliki secara legal.
Ferguson yang menjadi hakim sejak tahun 2015 ini, membantah telah melakukan pembunuhan saat dihadirkan dalam persidangan pada Selasa (15/8) waktu setempat.
"Kami ingin memperjelas bahwa ini merupakan penembakan yang tidak disengaja dan bukan kejahatan," tegas pengacara Ferguson, Paul Meyer, saat berbicara kepada wartawan di luar pengadilan.
Ferguson dibebaskan dari penjara dengan jaminan dan diperintahkan tidak mengonsumsi minuman beralkohol. Dia akan kembali disidang pada 30 Oktober.
(nvc/ita)