.webp)
Militer Rusia mengerahkan sebuah jet tempur MiG-29 miliknya untuk mencegat sebuah pesawat patroli militer Norwegia. Pengerahan jet tempur itu, menurut Moskow, dimaksudkan untuk 'mencegah pelanggaran' terhadap perbatasannya di atas perairan Laut Barents.
"Saat jet tempur Rusia mendekat, pesawat militer asing itu berbelok arah dari perbatasan Federasi Rusia," sebut Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Selasa (15/8/2023).
"Tidak ada pelanggaran terhadap perbatasan," tegas pernyataan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Pertahanan Rusia mengidentifikasi pesawat militer Norwegia yang mendekati perbatasannya itu sebagai pesawat patroli jenis P-8A Poseidon.
Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan bahwa penerbangan jet tempurnya itu dilakukan sesuatu dengan aturan internasional yang berlaku. "Tanpa melintasi rute udara atau melakukan pendekatan yang berbahaya," jelas Kementerian Pertahanan Rusia.
Norwegia yang merupakan anggota aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), berbagi perbatasan darat dengan Rusia dan perbatasan laut di Laut Barents.
Insiden yang melibatkan pesawat-pesawat militer Rusia dan negara-negara Barat semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir, saat invasi militer skala besar Moskow ke Ukraina terus berlangsung.
"Benar bahwa pesawat P-8 Norwegia diidentifikasi oleh pesawat Rusia di wilayah udara internasional di atas Laut Barents," tutur Letnan Kolonel Reidar Flasnes saat berbicara kepada kantor berita NTB di markas operasional Angkatan Bersenjata Norwegia.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat juga Video: Penampakan Kebakaran Pom Bensin di Rusia
Flasnes menambahkan bahwa identifikasi penerbangan itu menjadi 'operasi rutin'.
"Operasi semacam itu dilakukan oleh Norwegia dan Rusia dari waktu ke waktu," sebutnya.
Dari awal tahun ini hingga awal Juli lalu, Angkatan Udara Norwegia melakukan sekitar 20 misi untuk mengidentifikasi 37 pesawat, yang kebanyakan merupakan pesawat militer Rusia.
"Tidak ada yang istimewa istimewa soal penerbangan ini, dan saya belum menerima laporan bahwa penerbangan itu terkait dengan drama apapun," sebut Flasnes dalam pernyataannya kepada kantor berita NTB.
Secara terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa beberapa pesawat pengebom strategisnya melakukan penerbangan terjadwal di atas perairan netral di Laut Baltik dan lautan bagian utara, termasuk Laut Barents.
