7 Prahara Jambore Pramuka di Korsel hingga Dianggap Aib Negara

7 Prahara Jambore Pramuka di Korsel hingga Dianggap Aib Negara

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 12 Agu 2023 20:19 WIB
British scout members gather to leave the World Scout Jamboree campsite in Buan, South Korea, Saturday, Aug. 5, 2023. The world scouting body urged South Korea to cut short the World Scout Jamboree as thousands of British scouts began leaving the coastal campsite Saturday because of a punishing heat wave and American scouts talked of pulling out. (Kim Joo-hyung/Yonhap via AP)
Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korsel (Foto: AP/Kim Joo-hyung)
Jakarta -

Perhelatan Jambore Pramuka Dunia 2023 di Buan, Jeolla, Korea Selatan berantakan akibat berbagai faktor, seperti gelombang panas, angin topan hingga tuduhan salah tata kelola. Diketahui, Jambore Dunia ini juga dihadiri oleh kontingen dari Indonesia.

Seluruh peserta telah dievakuasi dari lokasi jambore tersebut. Kemudian, acara itu ditutup dengan konser K-pop dari para artis Negeri Ginseng itu. Berikut fakta-fakta Jambore Dunia di Korsel tahun 2023.

1. Ancaman Angin Topan di Lokasi Jambore Dunia 2023

Jambore Pramuka adalah perhelatan setiap empat tahun sekali yang mengumpulkan para pramuka muda dari seluruh dunia. Acara tersebut dijuluki sebagai kamp pemuda terbesar di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar 43.000 peserta, mayoritas berusia 14-18 tahun, berkumpul sejak 1 Agustus 2023 untuk mengikuti rangkaian acara selama 12 hari di pantai barat Korea Selatan. Namun, beragam persoalan di perkemahan menyebabkan kontingen-kontingen dari berbagai negara dipulangkan.

Persoalan pertama adalah angin topan pada Senin (7/8/2023) yang memicu badai tropis. Hal ini memaksa para panitia untuk mengevakuasi seluruh peserta dari perkemahan Saemangeum.

ADVERTISEMENT

Topan Khanun adalah nama angin ribut yang dikhawatirkan bakal menerjang kawasan jambore. Jambore itu lebih baik dibubarkan lebih awal untuk mencegah bahaya yang tidak diinginkan.

British scout members gather to leave the World Scout Jamboree campsite in Buan, South Korea, Saturday, Aug. 5, 2023. The world scouting body urged South Korea to cut short the World Scout Jamboree as thousands of British scouts began leaving the coastal campsite Saturday because of a punishing heat wave and American scouts talked of pulling out. (Kim Joo-hyung/Yonhap via AP)Ribuan peserta Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan dievakuasi (Foto: AP/Kim Joo-hyung)

2. Faktor Gagal Jambore Dunia 2023: Cuaca Ekstrem

Gelombang panas yang terjadi di Korea Selatan berdampak pada acara Jambore Dunia. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia, Ahmad Alhendawi mengatakan agenda yang mengumpulkan sekitar 43.000 anggota pramuka di sebuah perkemahan di Provinsi Jeolla Utara, Korea Selatan, begitu "sangat tidak beruntung dengan adanya gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sekarang topan."

Kondisi cuaca ekstrem seperti itu, "secara signifikan berdampak pada perencanaan dan pelaksanaan Jambore Pramuka Dunia ke-25," ungkap Alhendawi, dalam sebuah pernyataan, dilansir Deutsche Welle (DW).

3. Adanya Kesalahan Pihak Panitia

Tempat perkemahan Jambore Dunia di Korsel sempat dilanda hujan deras sejak sebelum acara. Akibatnya, air hujan tergenang dan tanah menjadi becek. Namun, beberapa hari kemudian area perkemahan mengering karena cuaca panas.

"[Kami tiba saat] tanahnya masih dalam keadaan basah. Jadi kami bawa koper ke sini itu berat di atas tanah yang basah, kata Fayyazza Faizora, kontingen asal Jawa Tengah.

Menurut Ayya, unitnya tidak kekurangan makanan karena masih bisa membeli ke minimarket yang disediakan penyelenggara. Namun, lokasinya agak jauh dan mereka harus mengantre di bawah udara panas.

Sayangnya, Ayya mengungkapkan kelompoknya menemukan makanan haram mengandung babi pemberian panitia. Padahal, kontingen Indonesia telah memesan makanan halal.

"Ada crackers. Kita iseng pakai Google Translate ternyata mengandung babi. Pagi ini, kok ada lagi. Semacam jeli gitu," katanya.

Namun, dia mengatakan bahwa panitia penyelenggara terus berupaya membenahi segala kekurangan itu.

Seminggu sebelum acara, hujan deras membuat area perkemahan becek dan menjadi sarang nyamuk. Ketika acara dimulai beberapa hari kemudian, gelombang panas menerjang dengan suhu mencapai 35C.

Selain itu, sebanyak 400 kasus kelelahan akibat suhu panas dilaporkan pada malam pertama. Banyak yang harus dirawat di rumah sakit darurat. Wabah Covid-19 juga menginfeksi sekitar 70 peserta.

Bahkan, seorang laki-laki dari delegasi Thailand tertangkap masuk ke kamar mandi perempuan. Dia mengklaim kejadian itu tak disengaja, dan mengaku tidak melihat ada penanda jenis kelamin.

Setelah insiden itu, 85 peserta asal Korea Selatan mengundurkan diri dari Jambore Dunia 2023. Menurut mereka, panitia penyelenggara tidak cukup berupaya untuk melindungi perempuan.

Baca berita di halaman selanjutnya.

4. Kontingen Indonesia Sudah Dievakuasi

Sebanyak 1.569 anggota kontingen Indonesia yang turut hadir juga dievakuasi dari perkemahan Saemangeum ke Asrama Universitas Wonkwang, Provinsi Jeollabuk pada Selasa (8/8).

"Kontingen Indonesia akan meninggalkan Korea Selatan untuk kembali ke Tanah Air, sesuai jadwal penerbangan masing-masing, yaitu pada 12,13, dan 14 Agustus 2023," kata Wakil Kepala Kwartir Nasional (Kwarnas), Berthold Sinaulan.

Sebelumnya, pihak penyelenggara bersikeras bahwa jambore akan tetap berlangsung meskipun ada tantangan. Namun, pada hari Senin (07/08) panitia mengonfirmasi bahwa para peserta akan dievakuasi dan perkemahan ditutup akibat angin topan yang semakin mendekat.

Pihak penyelenggara juga mendapat kritik keras oleh media lokal dan para orang tua peserta karena kurangnya perencanaan dalam menghadapi cuaca panas ekstrem, meskipun Korea Selatan juga memiliki waktu enam tahun dalam mempersiapkan acara tersebut.

Kontingen RI di Jambore Dunia dievakusiKontingen RI di Jambore Dunia dievakusi (Foto: Dok. Kwarnas)

5. 600 Kontingen Jambore Terkena Heat Stroke

Mengutip Deutsche Welle (DW), AP, dan Reuters, Rabu (9/8/2023), setidaknya ada 600 orang peserta Jambore Pramuka Dunia dirawat setelah jatuh sakit akibat terpapar cuaca panas ekstrem. Lima kontingen dari Indonesia juga terpapar panas ekstrem itu.

Wakil Ketua Kwarnas Pramuka Berthold Sinaulan mengatakan bahwa 5 orang peserta asal Indonesia sempat terkena serangan panas atau heat stroke. Serangan panas merupakan kondisi saat tubuh mengalami peningkatan suhu secara drastis.

"Ada yang sempat terkena serangan panas tetapi sekarang sudah pulih kembali," ujarnya, Rabu (9/8/2023).

6. Bus yang Mengevakuasi Peserta Jambore Korsel Kecelakaan

Sebuah bus yang membawa 38 orang peserta Jambore Dunia di Korea Selatan bertabrakan dengan bus lokal di Suncheon, Provinsi Jeolla Selatan. Akibatnya, tiga kontingen dari Swiss mengalami luka-luka. Diketahui, bus itu mengevakuasi peserta Jambore Dunia untuk menghindari Topan Khanun.

Bus Pembawa Anggota Jambore Dunia KecelakaanBus pembawa anggota Jambore Dunia kecelakaan (Foto: Reuters)

7. Jambore Dunia di Korsel Ditutup Konser K-pop

Sekitar 40.000 peserta Jambore Pramuka Dunia 2023 berkumpul di Stadion Piala Dunia Seoul, pada Jumat (11/08), untuk menyaksikan konser "K-pop super live setelah upacara penutupan, menurut laporan kantor berita Yonhap.

Kementerian Kebudayaan, Pariwisata, dan Olahraga Korsel mengatakan 19 artis K-pop akan tampil, di antaranya NewJeans, IVE, NCT Dream, ITZY, Mamamoo, The Boyz, Kang Daniel dan fromis_9, Shownu X Hyungwon, Zerobaseone, Kwon Eun-bi, Jo Yuri, P1Harmony, KARD, The New Six, dan ATBO, juga masuk dalam daftar.

Konser ini awalnya dijadwalkan berlangsung di tempat perkemahan di Saemangeum pada Minggu (13/09), tetapi batal karena khawatir memunculkan insiden atau penyakit yang berkaitan dengan gelombang panas.

Awalnya tempat penyelenggaraan konser dipindah ke Stadion Piala Dunia Jeonju, sekitar satu jam perjalanan dari tempat perkemahan. Namun, konser dikembalikan ke Stadion Piala Dunia Seoul untuk menghindari Topan Khanun yang mendekat menuju wilayah provinsi.

Halaman 2 dari 3
(kny/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads