Kilatan Cahaya Misterius di Langit Malam Gegerkan Australia, Ternyata..

Kilatan Cahaya Misterius di Langit Malam Gegerkan Australia, Ternyata..

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 10 Agu 2023 11:48 WIB
Kilatan cahaya saat malam di Melbourne, Australia, sempat membuat publik bertanya-tanya. (X/@AusSpaceAgency)
Kilatan cahaya misterius saat malam hari di Melbourne, Australia, sempat membuat publik bertanya-tanya (X/@AusSpaceAgency)
Melbourne -

Kilatan cahaya misterius melintasi langit malam Kota Melbourne di Australia hingga membuat publik bertanya-tanya. Beberapa orang sempat mengira kilatan cahaya itu sebagai meteor yang jatuh ke Bumi, namun Badan Antariksa Australia dengan cepat mengonfirmasinya sebagai sisa-sisa peluncuran roket Rusia.

Seperti dilansir The Guardian, Kamis (10/8/2023), kilatan cahaya berukuran besar yang berkedip dilaporkan melintasi langit di atas Gunung Buller menuju ke distrik bisnis Melbourne pada Senin (7/8) malam waktu setempat.

Kilatan cahaya itu menyala selama hampir satu menit sesaat setelah tengah malam, sebelum akhirnya pecah menjadi beberapa bagian yang menyala terang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah laporan penampakan muncul dari berbagai wilayah, bahkan hingga ke Bendigo, yang berjarak dua jam di sebelah utara Melbourne.

"Bintang jatuh di atas Melbourne, atau komet?" tanya salah satu pengguna media sosial X, yang sebelumnya bernama Twitter.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak tahu apakah itu meteor, komet, atau sampah luar angkasa," tulis pengguna media sosial X lainnya.

Para pakar dengan cepat menilai kilatan cahaya itu sebagai sampah luar angkasa, yang terbakar akibat gesekan saat menghantam atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Badan Antariksa Australia, pada Selasa (8/8) waktu setempat, mengonfirmasi bahwa sampah luar angkasa itu 'kemungkinan' adalah sisa-sisa roket Soyuz milik Rusia yang diluncurkan dari Kosmodrom Plesetsk, sebelah utara Moskow, pada Senin (7/8) malam.

Peluncuran itu dimaksudkan untuk menempatkan satelit navigasi global terbaru ke orbit luar angkasa.

Lebih lanjut, Badan Antariksa Australia menyatakan pihaknya terus memantau informasi dari publik, termasuk dokumentasi media sosial, namun tidak mengharapkan adanya puing lainnya yang masuk kembali (re-entry) ke atmosfer Bumi.

"Ini benar-benar luar biasa. Ini merupakan pertunjukan cahaya terbesar yang pernah saya saksikan, dalam hal re-entry beberapa jenis materi dari orbit," sebut pakar astronomi dari Universitas Swinburne, Profesor Alan Duffy, kepada radio lokal 3AW.

Associate Profesor Alice Gorman dari Universitas Flinders menuturkan bahwa roket seberat 105 ton dan sepanjang 25 meter itu melesat dari 'ketinggian yang sangat tinggi' setelah bahan bakarnya habis.

"Banyak warga Melbourne melihat roket itu melesat melintasi langit saat pecah berkeping-keping, pecahannya terus menyala dalam pertunjukan kembang api yang spektakuler," sebutnya.

Menurut Badan Antariksa Australia, roket itu direncanakan melakukan re-entry dengan aman ke atmosfer Bumi di area lepas pantai tenggara Tasmania. Pemantauan terus dilakukan oleh Badan Antariksa Australia.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads