Ledakan mengguncang sebuah pabrik industri yang ada di sebelah timur laut Moskow, Rusia. Sedikitnya 25 orang mengalami luka-luka akibat ledakan itu.
Seperti dilansir CNN, Rabu (9/8/2023), kantor berita TASS melaporkan bahwa ledakan itu mengguncang ruang boiler yang ada di dalam Pabrik Optik dan Mekanik Zagorsk di kota Sergiev Posad.
Dari 25 korban luka seperti dilaporkan kantor berita RIA Novosti yang mengutip Kementerian Situasi Darurat, sekitar dua orang di antaranya kini menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab ledakan itu belum diketahui secara jelas.
Namun laporan RIA Novosti yang mengutip keterangan otoritas setempat menyebut sumber ledakan itu adalah gudang piroteknik yang disewa oleh perusahaan lainnya di kompleks pabrik tersebut. Laporan itu menggambarkan insiden ini sebagai pelanggaran proses teknologi.
Laporan kantor berita TASS, menurut informasi awal, menyebutkan bahwa ledakan itu tidak disebabkan oleh kendaraan udara tak berawak (UAV) atau drone, yang beberapa waktu terakhir kerap dikerahkan Ukraina dalam serangannya ke wilayah Rusia.
Ledakan itu membuat kaca jendela sejumlah rumah di sekitar pabrik itu hancur.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Tiga Orang Tewas Akibat Penembakan di Donetsk, Rusia Tuduh Ukraina':
Pabrik yang diguncang ledakan itu diketahui merupakan pengembang dan produsen perangkat optik dan optoelektronik untuk militer, lembaga penegak hukum, industri dan perawatan kesehatan di Rusia.
Ledakan pabrik ini terjadi setelah Moskow kembali melaporkan serangan drone tempur Ukraina di wilayahnya. Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin melaporkan dua drone tempur yang terdeteksi mengudara ke ibu kota Rusia itu telah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara.
Sobyanin, seperti dilansir AFP, menyatakan satu drone ditembak jatuh di daerah Domodedovo, pinggiran Moskow bagian selatan dan satu drone lainnya ditembak jatuh di area jalan raya Minks yang ada di Moskow bagian barat.
Sementara Kementerian Pertahanan Rusia, secara terpisah, menuduh Ukraina berupaya melancarkan serangan dengan kendaraan udara tak berawak (UAV) atau drone. "Pertahanan udara menghancurkan dua UAV," sebut Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya.
Disebutkan juga bahwa tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan akibat serangan drone itu.