Penghancuran gedung tanpa izin di Teheran, Iran, berujung insiden dengan ambruknya deretan gedung-gedung lainnya yang ada di sekitarnya. Nahas, sedikitnya empat orang, termasuk dua personel kepolisian, tewas dalam insiden tersebut.
Seperti dilansir AFP, Senin (7/8/2023), laporan kantor berita ISNA menyebutkan bahwa polisi sedang mengamankan lokasi penghancuran 'gedung-gedung tanpa izin' di bagian barat daya Teheran pada Minggu (6/8) waktu setempat. Penghancuran dilakukan dengan peledak yang direncanakan secara matang.
Menurut laporan kantor berita ISNA, otoritas setempat sedang memulai penghancuran satu gedung, ketika lima gedung lainnya tiba-tiba ambruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keterangan kepolisian setempat menyebut gedung-gedung yang ambruk itu tidak mematuhi 'langkah-langkah keamanan konstruksi'.
Sedikitnya empat orang, menurut kantor berita Tasnim, tewas dalam insiden tragis tersebut. Secara terpisah, kantor berita ISNA melaporkan jumlah korban tewas dalam insiden ini mencapai tiga orang.
"Empat orang termasuk dua polisi dan dua warga sipil tewas setelah runtuhnya bangunan tanpa izin di barat daya Teheran," sebut Tasnim dalam laporannya pada Senin (7/8) waktu setempat.
Operasi penyelamatan sedang dilakukan untuk mencari orang-orang yang mungkin terjebak di bawah reruntuhan gedung yang ambruk.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Saat Polisi Iran Kembali Gelar Razia Wanita Tak Berhijab':
Dituturkan seorang pejabat kota Teheran bahwa otoritas setempat telah menghancurkan lebih dari 46.000 bangunan tanpa izin dalam dua tahun terakhir.
Insiden gedung ambruk lainnya terjadi pada Mei 2023, dengan sedikitnya 43 tewas saat sebuah gedung di Iran bagian barat daya tiba-tiba ambruk. Insiden itu tercatat sebagai salah satu insiden paling mematikan di negara tersebut.
Ambruknya gedung Metropol berlantai 10, yang sedang dibangun di kota Abadan, Provinsi Khuzestan itu memicu aksi protes secara luas yang mengecam praktik korupsi dan otoritas yang tidak kompeten.