Polandia Tahan Warga Belarusia yang Diduga Jadi Mata-mata Rusia

Polandia Tahan Warga Belarusia yang Diduga Jadi Mata-mata Rusia

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 05 Agu 2023 17:51 WIB
A magnifying glass is held in front of a computer screen in this file picture illustration taken in Berlin May 21, 2013. Hackers broke into U.S. government computers, possibly compromising the personal data of 4 million current and former federal employees, and investigators were probing whether the culprits were based in China, U.S. officials said on June 4, 2015. REUTERS/Pawel Kopczynski/Files
Ilustrasi -- Aktivitas spionase (dok. Pawel Kopczynski/REUTERS)
Warsawa -

Polandia menahan seorang warga Belarusia yang diduga menjadi bagian dari 'jaringan mata-mata Rusia', yang disebut berencana membuat anjlok rangkaian kereta api yang membawa bantuan ke Ukraina.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (5/8/2023), Polandia yang merupakan sekutu penting Ukraina, sebelumnya melaporkan serangkaian penangkapan dalam penyelidikan yang dilakukannya. Salah satunya terhadap seorang pemain hoki es asal Rusia, yang pada Juni lalu ditahan atas tuduhan spionase.

"Warga Belarusia bernama Mikhail A terlibat dalam pengintaian fasilitas dan pelabuhan militer. Dia juga melakukan kegiatan propaganda untuk Rusia," tutur Menteri Dalam Negeri Polandia Mariusz Kaminski dalam pernyataan via media sosial X atau sebelumnya disebut Twitter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mikhail disebut sebagai tersangka ke-16 yang ditangkap terkait dugaan jaringan mata-mata Rusia di Polandia.

Disebutkan pemerintah Polandia, dalam pernyataannya, bahwa pria Belarusia itu datang ke Polandia tahun 2021 dan 'mempertahankan kontak dengan warga negara Federasi Rusia, yang dia temui di Saint Petersburg dan Crimea'.

ADVERTISEMENT

"Pria itu sering mengganti alat komunikasi dan menghancurkan jejak aktivitas kriminalnya," demikian pernyataan pemerintah Polandia.

Ditambahkan bahwa pria Belarusia berusia 39 tahun itu telah mengaku 'bersalah sebagian' atas tuduhan yang dijeratkan padanya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Pernyataan itu juga menyebut bahwa tindakan yang dilakukan jaringan mata-mata Rusia itu mencakup 'persiapan untuk membuat anjlok kereta yang membawa bantuan ke Ukraina' serta 'menghasut sentimen terhadap negara Ukraina atau memberikan bantuan ke Ukraina oleh Polandia'.

Dalam tanggapan atas penangkapan itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan Rusia 'tidak memiliki informasi soal masalah itu'.

Polandia yang merupakan anggota aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), beberapa waktu terakhir mengungkapkan kekhawatiran terbaru soal kemungkinan provokasi yang datang dari Belarusia, yang sekarang menampung tentara bayaran Wagner dari Rusia.

Awal pekan ini, Warsawa mengumumkan bahwa dua helikopter militer Belarusia telah melanggar wilayah udara Polandia. Insiden itu mendorong Polandia memperkuat perbatasan sebelah timurnya.

Dalam pernyataan pada Jumat (4/8) waktu setempat, Kementerian Luar Negeri Polandia menyerukan Belarusia untuk 'segera mengklarifikasi insiden tersebut... dan menghentikan semua provokasi di sepanjang perbatasan Polandia-Belarusia'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads