Sebuah kapal tanker Rusia dihantam serangan drone Ukraina di perairan Selat Kerch, yang membentang di antara daratan utama Rusia dengan Crimea yang dicaplok dari Ukraina sejak tahun 2014 lalu. Serangan terbaru Kyiv itu membuat lalu lintas di jembatan Crimea terhenti untuk sementara.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (5/8/2023), laporan kantor berita Rusia, TASS, yang mengutip Pusat Penyelamatan Maritim menyebut kapal tanker itu mengalami kerusakan akibat serangan dan dua kapal tunda atau tugboat telah dikerahkan ke lokasi.
Disebutkan juga oleh TASS dalam laporannya bahwa tidak ada bahan bakar yang tertumpah dari kapal tanker yang membawa 11 awak tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media lokal Moscow Times mengidentifikasi kapal tanker yang dihantam serangan itu sebagai kapal tanker kimia SIG, yang diketahui ada di bawah sanksi Amerika Serikat (AS) karena memasok bahan bakar pesawat jet untuk militer Rusia di Suriah yang mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad.
Dalam pernyataan terpisah, seorang pejabat pro-Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, Vladimir Rogov, menyebut beberapa awak kapal tanker itu mengalami luka-luka akibat pecahan kaca dalam serangan tersebut.
"Detonasi akibat ledakan pada kapal itu terlihat dari semenanjung, yang menurut warga setempat merupakan ledakan di sekitar permukiman Yakovenkovo, tidak jauh dari jembatan Crimea," tulis Rogov dalam pernyataan via Telegram.
Dampak dari serangan itu, menurut pusat informasi jalan raya via Telegram, lalu lintas di jembatan Crimea sempat terhenti selama tiga jam dan berlanjut normal kembali pada Sabtu (5/8) waktu setempat.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Situs pelacakan kapal Lalu Lintas Kelautan menunjukkan kapal tanker SIG dalam posisi stasioner dan ditarik dua kapal tunda di bagian selatan Selat Kerch.
Serangan terbaru itu terjadi sehari setelah Ukraina mengklaim berhasil mengenai kapal perang Rusia dalam serangan drone laut di pangkalan laut Novorossiysk, Rusia bagian selatan.
Moskow, pada Jumat (4/8) waktu setempat, mengklaim berhasil menangkis serangan di pangkalan tersebut dan menghancurkan 'dua kapal laut tak berawak'.
Jumlah serangan di Laut Hitam meningkat dari kedua negara sejak Rusia, pada bulan lalu, menarik diri dari kesepakatan yang mengizinkan ekspor biji-bijian Ukraina melalui pusat pengiriman selama perang berlangsung.