Rentetan Penikaman Brutal Bikin Publik Korsel Terkejut-Khawatir

Rentetan Penikaman Brutal Bikin Publik Korsel Terkejut-Khawatir

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 04 Agu 2023 15:07 WIB
Polisi Korsel berjaga di lokasi penikaman di Seongnam (AP Photo/Ahn Young Joon)
Polisi Korsel berjaga di lokasi penikaman di Seongnam (AP Photo/Ahn Young Joon)
Seoul -

Rentetan serangan penikaman brutal di wilayah Korea Selatan (Korsel) beberapa waktu terakhir membuat publik terkejut dan diselimuti kekhawatiran baru. Korsel selama ini dianggap sebagai negara yang aman dengan tingkat pembunuhan rendah dan aturan pembatasan senjata yang ketat.

Seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (4/8/2023), insiden terbaru terjadi pada Jumat (4/8) waktu setempat, di mana seorang guru di sekolah menengah di kota Daejeon tiba-tiba ditikam. Seorang pria telah ditangkap terkait penikaman di Daejeon itu.

Sehari sebelumnya, atau pada Kamis (3/8) waktu setempat, seorang pria menabrakkan mobilnya ke arah para pejalan kaki, kemudian keluar dari mobil dan menikam banyak orang di dalam pusat perbelanjaan di wilayah Seongnam. Pria itu ditangkap oleh polisi di lokasi kejadian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 14 orang mengalami luka-luka, termasuk dua orang yang kini dalam kondisi kritis di rumah sakit. Pusat perbelanjaan itu terhubung dengan Stasiun Seohyeon, dan didatangi banyak pengguna kereta dan orang-orang yang berbelanja.

Aksi penikaman serupa terjadi di Seoul, bulan lalu, yang menewaskan satu orang dan melukai tiga orang lainnya.

ADVERTISEMENT

Laporan kantor berita Yonhap menyebut tersangka penikaman pada Kamis (3/8) waktu setempat diidentifikasi sebagai seorang pria berusia 22 tahun bermarga Choi, yang memiliki masalah kesehatan mental.

Para penyidik mengungkapkan bahwa tersangka putus sekolah dari menderita fobia sosial dan didiagnosis dengan gangguan kepribadian schizoid. Dia berbicara dengan tidak jelas selama interogasi awal oleh kepolisian, dan mengklaim 'sekelompok orang tertentu sedang menguntit dan berusaha membunuhnya'.

"Saya selalu mengatakan kepada anak-anak saya untuk berhati-hati ketika mereka pergi ke luar negeri karena takut serangan bersenjata, tapi sekarang saya lebih takut berada di Korea Selatan," ucap seorang warga Seongnam, Lee Youngja, yang berusia 78 tahun, saat berbicara kepada Reuters.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Seorang warga setempat lainnya, Choi Junho (26), menuturkan dirinya kini ekstra waspada dalam perjalanan ke tempat kerja, yang berada di dekat pusat perbelanjaan yang menjadi tempat penikaman terjadi.

"Ini mengerikan. Sesuatu seperti ini bisa terjadi di dekat saya," ucapnya.

Presiden Yoon Suk Yeol menyebut insiden itu sebagai aksi terorisme terhadap orang-orang yang tidak bersalah. Dia memerintahkan pihak kepolisian untuk mengerahkan semua sumber daya yang ada untuk meredakan kekhawatiran publik.

Di media sosial, daftar berisi ancaman serangan serupa beredar luas.

"Saya telah memberi tahu keluarga dan teman saya untuk tetap di rumah. Saya harap orang-orang yang memposting ancaman itu dilacak semuanya dan dihukum berat," ucap seorang penduduk Seoul berusia 31 tahun, yang enggan disebut namanya.

Komisioner Jenderal Polisi Yoon Hee Keun, pada Kamis (3/8) waktu setempat, memperingatkan warga Korsel untuk selalu waspada terhadap serangan semacam itu dan meminta otoritas lokal untuk juga waspada.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads