Kelompok ISIS pada Kamis (3/8) waktu setempat mengumumkan kematian pemimpinnya, Abu al-Hussein al-Husseini al-Qurashi, yang disebutnya tewas dalam pertempuran di wilayah barat laut Suriah.
"Pemimpin tewas dalam pertempuran langsung dengan kelompok jihadis Hayat Tahrir al-Sham di provinsi Idlib," kata seorang juru bicara ISIS dalam pesan yang direkam di salurannya di aplikasi perpesanan Telegram, tanpa menyebutkan kapan dia tewas.
Dilansir kantor berita AFP, Jumat (4/8/2023), juru bicara ISIS tersebut juga mengumumkan pemimpin baru kelompok itu - yang kelima - adalah Abi Hafsan al-Hashimi al-Qurashi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ISIS pernah meroket di Irak dan Suriah pada tahun 2014, dengan menaklukkan sebagian besar wilayah negara-negara tersebut. Namun, "kekhalifahan" ISIS yang diproklamirkannya sendiri, akhirnya tumbang menyusul gelombang serangan oleh koalisi internasional.
Sebelumnya, "kekhalifahan" ISIS ditandai dengan pemenggalan kepala dan penembakan massal.
ISIS dikalahkan di Irak pada 2017 dan di Suriah dua tahun kemudian, tetapi sel-sel tidur masih melakukan serangan di kedua negara tersebut.
Pada November tahun lalu, ISIS mengatakan pemimpin sebelumnya, Abu Hasan al-Hashimi al-Qurashi, telah tewas.
Pendahulunya, Abu Ibrahim al-Qurashi, tewas pada Februari tahun lalu dalam serangan Amerika Serikat di provinsi Idlib, Suriah.
Pemimpin atau "khalifah" pertama kelompok itu, Abu Bakr al-Baghdadi, juga tewas di Idlib, pada Oktober 2019 silam.
Simak juga Video 'ISIS Klaim Tanggung Jawab Atas Bom di Pakistan yang Tewaskan 45 Orang':