Hujan yang terus mengguyur Beijing, ibu kota China, dalam beberapa hari terakhir tercatat sebagai hujan paling deras sejak pencatatan resmi dimulai sekitar 140 tahun lalu. Hujan itu memicu banjir yang memakan korban jiwa, dengan lebih dari 20 orang dilaporkan kehilangan nyawanya sejauh ini.
Seperti dilansir AFP, Rabu (2/8/2023), topan Doksuri menerjang wilayah China bagian utara setelah menghantam Provinsi Fujian bagian selatan, pekan lalu, usai sebelumnya melanda wilayah Filipina.
Hujan deras mulai mengguyur wilayah Beijing dan sekitarnya pada Sabtu (29/7) lalu, dengan curah hujan yang setara dengan curah hujan rata-rata sepanjang bulan Juli mengguyur ibu kota China hanya dalam waktu 40 jam saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Jumlah) Curah hujan maksimum yang tercatat selama badai ini, yaitu 744,8 mm, terjadi di Bendungan Wangjiayuan di Changping," sebut Badan Meteorologi Beijing dalam pernyataannya.
Badan Meteorologi Beijing menyatakan angka curah hujan itu tercatat sebagai 'curah hujan terberat dalam 140 tahun'.
Televisi pemerintah CCTV, pada Selasa (1/8) waktu setempat, melaporkan bahwa sedikitnya 11 orang tewas di Beijing, dengan dua orang di antaranya merupakan pekerja yang 'tewas saat bertugas selama operasi penyelamatan dan penyaluran bantuan'.
Disebutkan oleh CCTV bahwa sekitar 13 orang lainnya masih hilang dan 14 orang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.
Di Provinsi Hebei, di mana lebih dari 800.000 orang dievakuasi, CCTV melaporkan sedikitnya sembilan orang tewas dan enam orangnya hilang. Dua korban tewas lainnya dilaporkan di Provinsi Liaoning bagian timur laut pada akhir pekan.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Tonton juga Video: Cegah Kekeringan, BNPB-BMKG Bakal Modifikasi Cuaca Agar Hujan
Presiden Xi Jinping menyerukan agar 'segala upaya' dikerahkan untuk menyelamatkan orang-orang yang 'tersesat atau terjebak' akibat hujan deras.
China menghadapi cuaca ekstrem dan mencatat rekor suhu musim panas tahun ini, dengan ilmuwan setempat memperkirakan kondisi itu diperburuk oleh adanya perubahan iklim.
Negara ini sekarang mewaspadai kedatangan topan Khanun, badai keenam sepanjang tahun ini, yang semakin mendekati pantai timur China.