Mahkamah Konstitusi Korsel Tolak Pemakzulan Menteri Atas Tragedi Itaewon

Mahkamah Konstitusi Korsel Tolak Pemakzulan Menteri Atas Tragedi Itaewon

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 25 Jul 2023 17:16 WIB
A woman mourns at the scene of a crowd crush that happened during Halloween festivities, in Seoul, South Korea, November 29, 2022.  REUTERS/ Heo Ran
lokasi tragedi Itaewon (Foto: REUTERS/HEO RAN)
Jakarta -

Mahkamah Konstitusi Korea Selatan (Korsel) menolak pemakzulan parlemen atas seorang menteri terkait tragedi kerumunan massa di Itaewon tahun lalu, yang menewaskan lebih dari 150 orang. Putusan pengadilan ini memungkinkan dia untuk kembali bekerja.

Dilansir kantor berita AFP, Selasa (25/7/2023), Menteri Dalam Negeri Lee Sang-min sebelumnya didesak untuk mengundurkan diri menyusul kritik keras atas penanganannya terhadap tragedi 29 Oktober 2022, ketika para pengunjung pesta Halloween, kebanyakan wanita berusia 20-an tahun, tewas di kawasan kehidupan malam Itaewon yang populer di Seoul, ibu kota Korsel.

Lee diskors dari tugas resmi pada Februari lalu menyusul mosi pemakzulan oleh parlemen yang dikuasai oposisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Mahkamah Konstitusi negara itu pada hari Selasa memutuskan menentang mosi parlemen, dengan mengatakan bahwa tindakan Lee tidak menjadi alasan untuk pemakzulan. Keputusan itu bulat, kata pengadilan.

Meskipun "penilaian dan respons terbaik tidak dibuat" oleh Lee, "sulit untuk menganggapnya sebagai pelanggaran terhadap ketentuan konstitusional tentang perlindungan hak-hak dasar rakyat," kata pengadilan dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENT

Mosi pemakzulan pada Februari lalu mengatakan respons langsung Lee terhadap kerumunan massa telah berkontribusi pada penempatan tanggap darurat yang tertunda dan tidak terkoordinasi dengan baik.

Mosi Itu juga mengkritik pernyataan Lee segera setelah tragedi itu, bahwa lebih banyak petugas pemadam kebakaran dan polisi pun tidak akan bisa mencegah tragedi tersebut. Lee kemudian meminta maaf atas komentarnya itu.

Mahkamah Konstitusi mengakui bahwa komentar Lee tidak pantas, dengan mengatakan bahwa komentar itu "menimbulkan kekecewaan besar tidak hanya kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga kepada masyarakat umum yang percaya bahwa pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk melindungi nyawa dan keselamatan rakyat."

Namun, komentar itu bukan merupakan dasar untuk pemakzulan, kata Mahkamah Konstitusi.

Simak juga 'Kala Melihat Gang Lokasi Tragedi Itaewon yang Kini Dipenuhi Karangan Bunga':

[Gambas:Video 20detik]



Pengadilan juga mengatakan sulit untuk hanya mengaitkan tanggung jawab kepada Lee, karena insiden tersebut "tidak disebabkan oleh satu penyebab atau oleh orang tertentu".

Sebelum putusan Mahkamah Konstitusi, para keluarga korban telah mengirim surat ke pengadilan tersebut, meminta hakim untuk memutuskan mendukung suara parlemen.

"Kementerian Dalam Negeri adalah lembaga yang wajib mengutamakan keselamatan rakyat," tulis salah satu anggota keluarga korban.

"Jika pemimpinnya tidak dimakzulkan kali ini dan kembali ke jabatannya, tidak hanya keluarga kami yang berduka, tetapi juga masyarakat umum, akan kehilangan kepercayaan dan harapan akan keamanan negara ini," imbuhnya.

Dengan putusan pengadilan ini, Lee segera kembali bekerja pada hari Selasa (25/7) ini.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads