Aksi Ciuman Sesama Jenis The 1975 di Malaysia Diusut Polisi

Aksi Ciuman Sesama Jenis The 1975 di Malaysia Diusut Polisi

Novi Christiastuti - detikNews
Minggu, 23 Jul 2023 20:04 WIB
FILE - Matty Healy of the 1975 performs at the Reading Music Festival, England, Sunday, Aug. 28, 2022. Malaysia’s government has cut short a music festival after the lead singer of British band The 1975 slammed the country’s anti-gay laws and kissed a male bandmate during their performance. Malaysia’s communications and digital minister has slammed Matty Healy’s conduct late Friday, July 21, 2023 at the start of the Good Vibes Festival as β€œvery rude.” (Photo by Scott Garfitt/Invision/AP, file)
Foto: Matty Healy, vokaslis band asal Inggris The 1975 (Scott Garfitt/Invision/AP, file)
Kuala Lumpur -

Band asal Inggris The 1975 melakukan beberapa aksi kontroversial, salah satunya mencium sesama anggota band yang juga laki-laki, saat tampil dalam Good Vibes Festival 2023 di Malaysia. Aksi Matty Healy dkk itu pun kini diusut polisi.

Aksi itu terjadi pada Jumat (21/7) malam waktu setempat. Aksi itu membuat pihak penyelenggara langsung menghentikan penampilan The 1975 di panggung festival. Otoritas Malaysia juga memerintahkan pembatalan festival musik itu secara keseluruhan.

Seperti dilaporkan kantor berita Bernama dan dilansir New Straits Times, Minggu (23/7/2023), Kepala Kepolisian Selangor Datuk Hussein Omar Khan mengatakan aduan-aduan soal aksi tak senonoh The 1975 itu diterima oleh Markas Besar Kepolisian Distrik Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Sabtu (22/7) waktu setempat. Polisi telah memanggil pihak-pihak yang terlibat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Polisi telah memanggil pihak-pihak yang terlibat dan kasusnya sedang diselidiki berdasarkan pasal 509 dan 504 Undang-undang Pidana dan pasal 14 Undang-undang Pelanggaran Ringan," ujar Hussein dalam pernyataannya.

Hussein menambahkan bahwa pihak kepolisian juga mendukung keputusan Kementerian Komunikasi dan Digital juga keputusan Dewan Kota Sepang untuk membatalkan keseluruhan festival karena alasan keamanan.

ADVERTISEMENT

Laporan media lokal menyebut penampilan The 1975 dihentikan setelah vokalis band asal Inggris itu, Matty Healy, terlihat tampil sambil memegang botol minuman keras dan mengecam Undang-Undang anti-LGBT di Malaysia dalam pidatonya yang dipenuhi kata-kata kotor di atas panggung.

Tidak hanya itu, seperti dilansir AFP, Healy juga mencium basis The 1975, Ross MacDonald, di atas panggung. Healy dan McDonald sama-sama berjenis kelamin laki-laki, yang menjadikan ciuman itu sebagai ciuman sesama jenis di panggung festival yang digelar di Malaysia, yang diketahui menganggap homoseksualitas sebagai tindakan ilegal.

Menyusul insiden itu, Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia Fahmi Fadzil memerintahkan pembatalan segera Good Vibes Festival, yang seharusnya berlangsung sampai Minggu (23/7) waktu setempat. Fahmi menegaskan bahwa sikap pemerintah sangat jelas dan tidak akan ada kompromi dengan pihak manapun yang menantang, meremehkan atau melanggar hukum.

Dalam komentar pada Sabtu (22/7) pagi, Fahmi memposting tautan berita soal ciuman sesama jenis itu dan menyebutnya sebagai 'tindakan yang sangat tidak sopan'.

"Jangan pernah menyentuh sensitivitas masyarakat, apalagi yang bertentangan dengan tata krama dan nilai-nilai budaya lokal," tegasnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Band The 1975 Dituntut Minta Maaf

Kini, band dari Inggris itu pun diminta untuk meminta maaf. Dilansir New Straits Times, Minggu (23/7/2023), tuntutan agar Healy minta maaf itu dicetuskan oleh seorang politisi wanita Malaysia bernama Amira Aisya Abd Aziz, yang juga menjabat sebagai wakil presiden Partai Aliansi Demokratik Malaysia (Muda).

Amira dalam tanggapannya via Twitter menilai penyelenggara dan orang-orang yang terlibat dalam festival musik itu tidak seharusnya disalahkan atas pidato dan tindakan Healy di atas panggung. Dia menyebut bahwa kesalahan sepenuhnya ada pada Healy.

"Ribuan entertainer datang ke Malaysia untuk tampil sambil mematuhi aturan dan regulasi. Apa yang dilakukan Matty Healy tidak akan mempengaruhi kariernya. Tapi akan mempengaruhi begitu banyak orang Malaysia. Sekarang, isu ini akan digunakan sebagai senjata untuk semakin memperlemah kancah musik lokal," sebutnya.

"Sebagai orang Malaysia, saya menuntut permintaan maaf dari Matty Healy. Dia harus meminta maaf kepada penyelenggara festival, para pelaku industri yang akan terkena dampak hal ini dan masyarakat Malaysia secara umum," cetus Amira dalam pernyataannya.

"Terlepas dari sikap ideologis Anda, ada cara yang lebih baik untuk melakukannya tanpa mempengaruhi mata pencaharian orang lain. Saya yakin mereka telah menetapkan aturan dan regulasi sesuai dengan hukum Malaysia. Ini sepenuhnya masalah Matty Healy," sebutnya.

Halaman 2 dari 2
(mae/aik)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads