Pemerintah Rusia mengecam negara-negara Barat yang disebutnya menutup mata terhadap apa yang dikatakannya sebagai "serangan teroris" yang dilakukan oleh Ukraina di dalam wilayah Rusia.
Dilansir kantor berita Reuters, Kamis (20/7/2023), Rusia secara khusus menyoroti membisunya Barat atas serangan mematikan di Jembatan Crimea beberapa hari lalu.
Ibu dan ayah dari seorang anak perempuan berusia 14 tahun tewas pada hari Senin (17/7) lalu ketika mereka mencoba menyeberangi jembatan tersebut untuk memulai liburan keluarga di Crimea, yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada tahun 2014. Anak perempuan tersebut terluka dalam serangan di Jembatan Crimea tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Moskow mengatakan Ukraina telah menggunakan drone angkatan laut untuk menyerang jembatan, yang menghubungkan Rusia ke Semenanjung Crimea tersebut.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu (19/7) waktu setempat, bahwa Moskow kembali mencatat kegagalan Barat untuk mengutuk Ukraina atas apa yang dikatakannya sebagai terorisme di Crimea tersebut.
"Barat secara kolektif siap untuk menutup mata terhadap setiap serangan teroris yang diorganisir oleh 'rezim Kyiv' di negara kita," kata Peskov.
"Mereka tidak menghindar dari kebisuan apa pun. Ini bukan hal baru. Itu sudah seperti ini sebelumnya dan akan terus seperti ini. Kami memahaminya dengan sangat baik," cetusnya.
Simak Video 'Putin Akan Balas Serangan Ukraina Buntut Ledakan di Jembatan Crimea':