Upaya pencarian terhadap puluhan ribu orang yang hilang misterius di Meksiko dalam beberapa dekade terakhir, berujung temuan kuburan tanpa nama. Belasan kuburan tanpa nama ditemukan di negara bagian Tamaulipas, yang berbatasan dengan Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir AFP, Selasa (18/7/2023), juru bicara otoritas keamanan Tamaulipas Jorge Cuellar menuturkan kepada surat kabar Milenio bahwa sekitar 11 kuburan tanpa nama ditemukan di Reynosa, sebuah kota yang terletak dekat perbatasan AS.
"Dan itu (kuburan) diperkirakan berisi 22 jasad," ujar Cuellar dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian besar tulang kerangka manusia yang ditemukan di dalam kuburan tanpa nama itu diperkirakan sudah terkubur di sana antara sekitar 10-14 bulan lalu. Penyebab kematian dari mayat manusia yang ditemukan di kuburan itu belum bisa diketahui secara jelas.
Namun negara bagian Tamaulipas merupakan salah satu dari beberapa wilayah di Meksiko yang marak dilanda tindak kejahatan terorganisir.
Meksiko telah mencatat lebih dari 110.000 kasus orang hilang sejak tahun 1962 silam, yang sebagian besar dikaitkan dengan organisasi-organisasi kriminal.
Otoritas Meksiko juga mencatat lebih dari 350.000 kasus pembunuhan sejak diluncurkannya operasi anti-narkoba yang melibatkan militer -- kebijakan yang kontroversial -- pada Desember 2006.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Saat 6 Orang Tewas Akibat Serangan Bom di Meksiko, Diduga Ulah Geng Kriminal':
Banyak keluarga korban hilang yang merasa frustrasi dengan proses resmi dari pemerintah Meksiko, yang memilih melakukan pencarian sendiri dengan menggunakan peralatan, seperti beliung dan sekop.
Tamaulipas juga dikenal sebagai wilayah rawan bentrokan antar geng kriminal yang memperebutkan rute penyelundupan narkoba yang sangat menguntungkan. Pada Maret lalu, sekitar empat warga AS diculik oleh tersangka para pengedar narkoba di kota Matamoros.
Dengan melaporkan sekitar 13.000 orang hilang, Tamaulipas menjadi wilayah dengan jumlah kasus orang hilang tertinggi setelah negara bagian Jalisco yang melaporkan nyaris 15.000 kasus orang hilang.