.webp)
Pihak berwenang Meksiko telah menangkap dua orang terduga pelaku serangan bahan peledak terhadap patroli polisi. Dalam serangan bom itu menewaskan enam orang dan melukai 15 orang pekan lalu di wilayah yang dilanda kekerasan terkait kartel narkoba.
Dilansir AFP, Selasa (18/7/2023), jaksa negara bagian Jalisco, Joaquin Mendez, mengatakan bahwa keduanya akan didakwa dengan pembunuhan, menyebabkan cedera, dan serangan terhadap perwakilan otoritas.
Mereka ditangkap dalam operasi yang melibatkan pemerintah kota dan militer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan dengan tujuh bom rakitan pada Selasa (11/7) lalu menargetkan polisi dan staf dari kantor kejaksaan negara bagian di Tlajomulco de Zuniga, pinggiran kota Guadalajara. Empat anggota polisi dan dua warga sipil tewas dan 15 orang lainnya luka-luka.
Menurut para ahli, kartel narkoba tampaknya menggunakan taktik yang semakin radikal untuk meneror pasukan keamanan.
Sementara senjata api tetap menjadi senjata pilihan, sebuah bom mobil menewaskan seorang Pengawal Nasional dan melukai lainnya pada bulan Juni di negara bagian lain yang dilanda kekerasan geng. Awal bulan ini, sebuah pesawat tak berawak bermuatan bahan peledak menghantam sebuah rumah di Michoacan, negara bagian lain yang dilanda kekerasan, melukai satu orang.
Meksiko telah mencatat lebih dari 350 ribu pembunuhan sejak peluncuran serangan anti-narkoba militer yang kontroversial pada tahun 2006, sebagian besar dikaitkan dengan organisasi kriminal.
Jalisco tercatat menjadi wilayah yang paling banyak terjadi orang hilang di antara 32 negara bagian negara itu -- sekitar 15 ribu sejak 1962.
Simak Video: 6 Orang Tewas Akibat Serangan Bom di Meksiko, Diduga Ulah Geng Kriminal
