Bahaya! Cuaca Panas Ekstrem Panggang Amerika Utara-Eropa-Asia

Bahaya! Cuaca Panas Ekstrem Panggang Amerika Utara-Eropa-Asia

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 17 Jul 2023 12:45 WIB
People run to get sunset photos at Zabriskie Point on Saturday, July 8, 2023, in Death Valley National Park, Calif. July is the hottest month at the park with an average high of 116 degrees (46.5 Celsius). (AP Photo/Ty ONeil)
Peringatan panas ekstrem di Death Valley, California, AS (dok. AP/Ty ONeil)
Tokyo -

Cuaca panas ekstrem melanda tiga benua, yakni Amerika Utara, Eropa dan Asia, yang memicu kebakaran hutan serta berpotensi memecahkan rekor suhu panas saat konsekuensi mengerikan dari pemanasan global mulai dirasakan.

Seperti dilansir AFP, Senin (17/7/2023), prediksi suhu panas bersejarah menyelimuti sebagian besar kawasan Asia, Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Di Jepang, otoritas setempat merilis peringatan gelombang panas untuk puluhan juta orang di sebanyak 20 dari total 57 prefektur, karena suhu udara yang hampir mencetak rekor tertinggi menyelimuti area yang luas dan hujan deras mengguyur beberapa wilayah lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Televisi nasional NHK memperingatkan bahwa cuaca panas ekstrem mengancam nyawa, dengan ibu kota dan area-area lainnya mencatat suhu udara hampir 40 derajat Celsius. Menurut badan meteorologi, rekor suhu udara tertinggi di Jepang -- mencapai 41,1 derajat Celsius saat pertama tercatat di Kumagaya tahun 2018 -- bisa dikalahkan.

Beberapa area di Jepang dilaporkan mencatat suhu tertinggi selama lebih dari empat dekade terakhir pada Minggu (16/7) waktu setempat, termasuk kota Hirono di prefektur Fukushima dengan suhu mencapai 37,3 derajat Celsius.

ADVERTISEMENT

Wilayah Asia lainnya diguyur hujan lebat yang memicu banjir. Salah satunya Korea Selatan (Korsel), dengan sedikitnya 39 orang tewas dan sembilan orang lainnya hilang akibat banjir dan tanah longsor yang dipicu hujan lebat selama empat hari terakhir. Sekitar 12 orang di antaranya ditemukan tewas di underpass yang terendam banjir.

Di Jepang, pada Minggu (16/7) waktu setempat, seorang pria ditemukan tewas di dalam mobilnya yang terjebak banjir.

Sementara di India, musim penghujan tanpa henti dilaporkan menewaskan sedikitnya 90 orang, menyusul cuaca panas ekstrem. Banjir besar dan tanah longsor biasa terjadi selama musim penghujan di India, namun para pakar menyebut perubahan iklim telah meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahannya.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Di China, otoritas setempat merilis beberapa peringatan suhu pada Minggu (16/7) waktu setempat yang menyebutkan bahwa suhu udara mencapai 40-45 derajat Celsius mungkin menyelimuti sebagian wilayah gurun Xinjiang dan suhu 39 derajat Celsius menyelimuti wilayah Guangxi.

Suhu Udara Tertinggi di Italia Bisa Capai 48 Derajat Celsius

Di Vatikan, sekitar 15.000 orang menantang suhu udara sangat panas untuk mendengarkan doa Paus Fransiskus, dengan menggunakan payung dan kipas agar tetap sejuk. Namun para pastor berjubah hitam, seperti Francois Mbemba, menuturkan suhu di St Peter's Square lebih panas dibandingkan keuskupannya di Kongo.

Sementara di Italia secara keseluruhan, otoritas setempat memperingatkan warganya untuk bersiap menghadapi 'gelombang panas paling intensi di musim panas dan juga salah satu yang paling intensi sepanjang masa'.

Prediksi suhu tertinggi dalam sejarah dalam beberapa hari ke depan membuat Kementerian Kesehatan merilis peringatan level merah untuk 16 kota, termasuk Roma, Bologna dan Florence.

Suhu udara diprediksi mencapai 40 derajat Celsius di Roma pada Senin (17/7) waktu setempat dan mencapai 42-43 derajat Celsius pada Selasa (18/7) besok. Angka-angka itu memecahkan rekor 40,5 derajat Celsius pada Agustus 2007 lalu.

Secara terpisah, Badan Antariksa Eropa memperingatkan bahwa suhu udara di Sisilia dan Sardinia bisa mencapai 48 derajat Celsius.

"Berpotensi mencapai suhu terpanas yang pernah tercatat di Eropa," demikian peringatan Badan Antariksa Eropa.

Sementara itu, suhu udara di seluruh wilayah Rumania diperkirakan mencapai 39 derajat Celsius pada Senin (17/7) waktu setempat.

Di Spanyol, badan perkiraan cuaca setempat memperingatkan gelombang panas baru pada Senin (17/7) hingga Rabu (19/7) waktu setempat, dengan suhu udara diperkirakan mencapai 40 derajat Celsius di Kepulauan Canary dan Andalusia.

Kebakaran hutan melanda Pulau La Palma, dengan api dilaporkan menghanguskan area seluas 5.000 hektare pada akhir pekan hingga memaksa evakuasi sekitar 4.000 orang.

Peringatan Panas Ekstrem Dirilis di AS

Di Amerika Serikat, Layanan Cuaca Nasional AS memperingatkan gelombang panas yang 'meluas dan menindas' di negara-negara bagian yang ada di wilayah selatan dan barat diperkirakan akan mencapai puncaknya, dengan lebih dari 80 juta orang terdampak peringatan panas ekstrem pada Minggu (16/7).

Death Valley di California, yang sering kali menjadi salah satu tempat terpanas di Bumi, juga kemungkinan mencatat puncak baru pada Minggu (16/7) waktu setempat, dengan suhu udara diprediksi bisa melampaui 54 derajat Celsius.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads