Peringatan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat (AS) yang biasanya penuh sukacita berubah mencekam. Suasana jadi mencekam usai tiga penembakan massal terjadi di wilayah Paman Sam.
Sebagai informasi, 4 Juli ditetapkan sebagai Hari Kemerdekaan AS dan dijadikan hari libur nasional. Namun, peringatan 4 Juli tahun ini jadi mengerikan gara-gara tiga penembakan massal yang menyebabkan 10 orang tewas.
Dilansir Reuters, Rabu (5/7/202), penembakan terjadi di Forth Worth, Texas, sebelum tengah malam pada Senin waktu setempat. Laporan CBS News menyebut satu orang tewas di tempat kejadian dan dua lainnya tewas di rumah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, delapan orang lainnya dirawat di rumah sakit akibat penembakan massal di tempat parkir itu. Afiliasi ABC News mengatakan 10 korban dalam penambakan itu adalah orang dewasa dan satu orang remaja.
Penembakan itu terjadi di bagian Como di Fort Worth beberapa jam setelah ComoFest tahunan lingkungan berakhir. Festival ini merupakan bagian dari perayaan 4 Juli.
"Kami tidak tahu apakah ini terkait rumah tangga, apakah terkait geng. Masih terlalu dini untuk mengatakannya pada saat ini," kata seorang pejabat senior di Departemen Kepolisian Fort Worth, Shawn Murray.
Penembakan massal juga terjadi di Philadelphia. Sedikitnya empat orang tewas dan empat orang lainnya mengalami luka-luka akibat penembakan itu. Pelaku penembakan massal telah ditangkap.
Juru bicara Departemen Kepolisian Philadelphia mengonfirmasi penembakan terjadi pada Senin (3/7) malam waktu setempat. Sementara laporan media lokal The Philadelphia Inquirer, menyebut pihak kepolisian menangkap seorang tersangka berjenis kelamin laki-laki sesaat sebelum pukul 20.40 waktu setempat.
Identitas tersangka tidak diungkap ke publik. Namun, tersangka disebut mengenakan rompi antipeluru saat ditangkap dan terdapat sebuah senapan serta pitol yang ditemukan di sebuah gang dekat lokasi penangkapan.
Motif penembakan ini belum diketahui secara jelas. Media setempat melaporkan ada anak berusia 2 tahun dan 13 tahun yang menjadi korban luka akibat penembakan itu.
Informasi detail soal tindak kekerasan bersenjata itu tidak jelas, namun dilaporkan bahwa penembakan terjadi di area Kingsessing yang ada di bagian barat daya Philadelphia.
Selain itu, penembakan massal juga terjadi di Baltimore, Maryland, AS, pada Minggu (2/7). Penembakan itu menyebabkan dua orang tewas dan 28 orang terluka.
Dilansir CNN, polisi menerima banyak panggilan setelah pukul 12.30 waktu setempat. Penjabat Komisaris Polisi Baltimore, Richard Worley, mengatakan polisi menemukan seorang wanita tewas dan sembilan orang lainnya terluka akibat tembakan sesaat setelah tiba di TKP.
"Ini adalah tindakan sembrono dan pengecut yang terjadi di sini dan menelan korban nyawa dua orang," kata Wali Kota Brandon Scott yang mengutuk peristiwa di blok 800 Gretna Avenue itu.
AS masih berjuang menghadapi penembakan massal dan insiden kekerasan dengan senjata api. Menurut data yang dikumpulkan Gun Violence Archive, sedikitnya ada 340 penembakan massal yang terjadi di AS sepanjang tahun 2023.
Simak juga Video: Penembakan Massal di Texas, 3 Orang Tewa & 8 Luka-luka