Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat atau CIA William Burns diam-diam telah melakukan kunjungan ke Ukraina untuk bertemu Presiden Volodymyr Zelensky dan rekan-rekan intelijen. Kunjungan itu dikonfirmasi oleh seorang pejabat Amerika Serikat.
Perjalanan bos CIA tersebut - tidak dilaporkan pada saat itu - terjadi ketika brigade Ukraina melakukan serangan balasan di timur dan selatan negara mereka melawan pasukan Rusia.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (1/7/2023), selama perjalanannya itu, Burns menegaskan kembali "komitmen AS untuk berbagi intelijen untuk membantu Ukraina mempertahankan diri dari agresi Rusia," kata pejabat AS itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut media terkemuka The Washington Post, yang pertama kali melaporkan kunjungan tersebut, para pejabat Ukraina berbagi rencana untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang diduduki Rusia dan memulai negosiasi gencatan senjata pada akhir tahun.
Burns "melakukan perjalanan ke Ukraina seperti yang telah dilakukannya secara teratur sejak awal agresi Rusia baru-baru ini lebih dari setahun yang lalu," kata pejabat AS itu. The Post melaporkan bahwa kunjungan itu terjadi pada bulan Juni lalu.
Menurut pejabat AS tersebut, perjalanan bos CIA itu ke Ukraina terjadi sebelum pemberontakan 24 jam oleh bos kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin.
Panglima militer Ukraina Valery Zaluzhny mengatakan rencana serangan balasan negaranya terhambat oleh kurangnya daya tembak yang memadai, dari jet tempur modern hingga amunisi artileri.
Pada hari Selasa lalu, pemerintah Amerika Serikat mengumumkan paket senjata baru senilai US$ 500 juta untuk mendukung serangan balasan Ukraina, termasuk kendaraan lapis baja, amunisi presisi, dan peralatan pembersih ranjau.
Simak juga Video: Rusia Murka Dituding Ingin Ledakkan Fasilitas Nuklir Zaporizhzhia