Kolombia Protes ke Rusia Usai Warganya Jadi Korban Serangan di Ukraina

Kolombia Protes ke Rusia Usai Warganya Jadi Korban Serangan di Ukraina

Eva Safitri - detikNews
Kamis, 29 Jun 2023 04:59 WIB
Colombias new President Gustavo Petro gestures during the inauguration ceremony at the Bolivar square in Bogota, on August 7, 2022. - Ex-guerrilla and former mayor Gustavo Petro was sworn in as Colombias first-ever leftist president, with plans for profound reforms in a country beset by economic inequality and drug violence. (Photo by JUAN BARRETO / AFP)
Gustavo Petro (Foto: AFP/JUAN BARRETO)
Jakarta -

Presiden Kolombia Gustavo Petro mengatakan Rabu bahwa Bogota akan mengirimkan nota protes diplomatik ke Rusia usai tiga warganya terluka dalam serangan rudal yang menewaskan 11 orang di sebuah restoran di Ukraina.

Dilansir AFP, Kamis (29/6/2023), Petro mengatakan di Twitter bahwa "Rusia telah menyerang tiga warga sipil Kolombia yang tak berdaya. Dengan melakukan itu, itu melanggar protokol perang," tulisnya.

Dia menambahkan kementerian luar negeri akan mengirimkan nota protes diplomatik ke Moskow.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga anak termasuk di antara yang tewas dan sedikitnya 56 orang terluka dalam serangan roket Selasa di restoran Ria Pizza di kota Kramatorsk.

Tiga orang Kolombia yang terluka adalah penulis terkenal Hector Abad Faciolince, mantan negosiator perdamaian Kolombia Sergio Jaramillo dan jurnalis Catalina Gomez.

ADVERTISEMENT

Abad dan Jaramillo sedang dalam misi untuk mengekspresikan solidaritas Amerika Latin dengan rakyat Ukraina dalam menghadapi perang Rusia terhadap tetangganya.

Di media sosial, mereka mengatakan bahwa mereka bersama penulis Ukraina Victoria Amelina di restoran dan dia dalam kondisi kritis.

Petro sebelumnya menentang pengiriman senjata untuk mendukung Ukraina melawan agresi Rusia, dan telah berbicara mendukung solusi yang dinegosiasikan.

Setelah bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Washington pada bulan April, kedua pemimpin dalam sebuah pernyataan "mengutuk segala bentuk otoritarianisme dan agresi di dunia, termasuk pelanggaran Rusia terhadap integritas teritorial Ukraina yang bertentangan dengan hukum internasional, sambil mengulangi seruan mendesak untuk sebuah stabilitas dan perdamaian abadi."

(eva/eva)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads