- 17.000 Tentara Ukraina Dilatih Inggris dan Sekutunya untuk Lawan Rusia
Lebih dari 17.000 tentara Ukraina, yang direkrut dari masyarakat, telah menjalani pelatihan militer oleh Inggris dan negara-negara sekutunya. Pelatihan ini berlangsung selama setahun terakhir dengan tujuan membantu militer Kyiv melawan invasi Rusia yang terus berlanjut.
Seperti dilansir AFP, Senin (26/6/2023), Kementerian Pertahanan Inggris mengungkapkan bahwa para rekrutan dari berbagai lapisan masyarakat di Ukraina itu telah menjalani program selama lima pekan yang 'melelahkan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan Kementerian Pertahanan Inggris bahwa pelatihan itu telah mengubah mereka 'dari warga sipil menjadi tentara'.
- Warga Korut Demo Massal Kecam AS, Peringatkan Perang Nuklir!
Ribuan warga Korea Utara (Korut) menggelar unjuk rasa besar-besaran di ibu kota Pyongyang, sambil meneriakkan slogan 'perang balas dendam' untuk menghancurkan Amerika Serikat (AS). Pyongyang juga memperingatkan risiko pecahnya perang nuklir dengan Washington.
Seperti dilansir Reuters, Senin (26/6/2023), aksi massal itu digelar pada Senin (26/6) waktu setempat, yang bertepatan dengan peringatan 73 tahun pecahnya perang Korea.
Laporan kantor berita Korean Central News Agency (KCNA) menyebut sekitar 120.000 orang, yang terdiri atas para pekerja dan mahasiswa, ikut berpartisipasi dalam unjuk rasa yang digelar di seluruh wilayah ibu kota Pyongyang pada Minggu (25/6) waktu setempat.
- AS: Pemberontakan Tentara Bayaran Rusia Bikin Putin 'Melemah'
Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyebut upaya pemberontakan tentara bayaran Wagner sebagai tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin. Blinken juga menilai krisis itu telah memperlemah cengkeraman kekuasaan Putin atas Moskow.
Seperti dilansir Reuters, Senin (26/6/2023), Blinken saat berbicara dalam program televisi ABC 'This Week' pada Minggu (25/6) waktu setempat, menyebut upaya pemberontakan tentara Wagner, meskipun digagalkan, telah mengungkap 'retakan' baru dalam kepemimpinan Putin.
Dalam wawancara itu, Blinken juga menyebut krisis yang menyelimuti Rusia pada Sabtu (24/6) waktu setempat telah membuat Putin melemah dalam cara yang bisa membantu serangan balasan Ukraina terhadap pasukan Rusia di wilayahnya, sembari menguntungkan negara tetangga seperti Polandia dan negara Baltik.
(nvc/nvc)