Amerika Serikat (AS) menyelidiki penyebab meledaknya kapal selam Titan saat menjelajahi bangkai Titanic hingga menewaskan lima orang. Ribuan warga Korea Utara (Korut) menggelar unjuk rasa besar-besaran dan meneriakkan slogan 'perang balas dendam' untuk menghancurkan AS.
Penyelidikan oleh Penjaga Pantai AS itu juga fokus pada dugaan tindak pidana dalam insiden yang menjadi perhatian dunia tersebut.
Sementara unjuk rasa besar-besaran warga Korut diklaim diikuti sekitar 120.000 orang, yang terdiri atas para pekerja dan mahasiswa. Aksi itu digelar di seluruh wilayah ibu kota Pyongyang pada Minggu (25/6) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (26/6/2023):
- AS Selidiki Penyebab Kapal Selam Titan Meledak, Rekaman Suara Dianalisis
Otoritas Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) mengumumkan penyelidikan terhadap insiden kapal selam Titan yang meledak saat hendak menjelajahi bangkai Titanic di perairan Atlantik Utara. Penyelidikan juga fokus pada dugaan tindak pidana dalam insiden yang menewaskan lima orang itu.
Seperti dilansir Reuters, Senin (26/6/2023), pengumuman Penjaga Pantai AS itu disampaikan pada Minggu (25/6) atau sehari setelah Badan Keselamatan Transportasi Kanada menyatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan sendiri terhadap insiden kapal selam Titan yang dikelola oleh perusahaan AS tersebut.
Kapal selam Titan sepanjang 6,7 meter yang membawa lima orang itu diyakini meledak di kedalaman laut saat menyelam ke lokasi bangkai kapal Titanic yang ada di kedalaman sekitar 3.800 meter di Samudra Atlantik. Kapal selam itu hilang kontak sejak Minggu (19/6) dan dipastikan meledak pada Kamis (22/6).
- China Nyatakan Dukungan ke Rusia Usai Tentara Bayaran Gagal Memberontak
Pemerintah China menyatakan dukungan untuk Rusia dalam menjaga stabilitas nasionalnya. Pernyataan dukungan itu disampaikan Beijing sehari setelah upaya pemberontakan oleh kelompok tentara bayaran Wagner terhadap Kremlin berhasil digagalkan.
Seperti dilansir Reuters, Senin (26/6/2023), dukungan itu disampaikan oleh China melalui pernyataan Kementerian Luar Negeri pada Minggu (25/6) waktu setempat, saat Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Andrei Rudenko berkunjung ke Beijing.
Kementerian Luar Negeri China awalnya hanya menyebut Rudenko bertukar pandangan dengan Menlu Xin Gang soal hubungan Beijing dan Moskow, serta membahas 'masalah internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama'.
Namun kemudian, Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa Beijing mendukung Moskow dalam menjaga stabilitas nasionalnya dan bahwa peningkatan ketegangan baru-baru ini di Rusia merupakan 'urusan dalam negeri' negara tersebut.