Tudingan Zelensky Bila Wagner Bikin Putin 'Kabur dan Ketakutan'

Tudingan Zelensky Bila Wagner Bikin Putin 'Kabur dan Ketakutan'

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Senin, 26 Jun 2023 07:40 WIB
WASHINGTON, DC - DECEMBER 21: President of Ukraine Volodymyr Zelensky addresses a joint meeting of Congress in the House Chamber of the U.S. Capitol on December 21, 2022 in Washington, DC. In his first known trip outside of Ukraine since Russia invaded, Zelensky met with U.S. President Joe Biden and outlined Ukraines request for continued military aid.   Win McNamee/Getty Images/AFP (Photo by WIN MCNAMEE / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Presiden Ukraina Zelensky (Foto: Getty Images via AFP/WIN MCNAMEE)
Jakarta -

Pasukan tentara bayaran Wagner Group, mencoba memberontak. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuding Presiden Rusia Vladimir Putin sangat takut terhadap kelompok yang dikenal loyal terhadap orang nomor satu di Rusia itu.

Dilansir AFP, Minggu (25/6/2023), Zelensky berbicara dalam pidato malamnya. Beralih ke bahasa Rusia ketika dia mengatakan "orang dari Kremlin" itu "jelas sangat takut" dan mungkin bersembunyi setelah pemberontakan Wagner yang berumur pendek.

"Saya yakin dia tidak lagi di Moskow. Dia tahu apa yang dia takutkan karena dia sendiri yang menciptakan ancaman ini," kata Zelensky dalam video tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, Putin dirumorkan telah meninggalkan ibu kota Rusia ke lokasi yang tidak diketahui pada hari Sabtu.

Kremlin Sebut Putin Bekerja Seperti Biasa

Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, sebelumnya mengungkapkan bahwa sang presiden bekerja seperti biasa di Kremlin, setelah kelompok tentara bayaran Wagner bersumpah untuk menggulingkan pimpinan militer senior negara itu.

ADVERTISEMENT

"Presiden sedang bekerja di Kremlin," kata Peskov kepada kantor berita Rusia, RIA Novosti, setelah pasukan Wagner mengklaim telah merebut instalasi-instalasi militer di Rusia selatan.

Founder of Wagner private mercenary group Yevgeny Prigozhin leaves a cemetery before the funeral of Russian military blogger Maxim Fomin widely known by the name of Vladlen Tatarsky, who was recently killed in a bomb attack in a St Petersburg cafe, in Moscow, Russia, April 8, 2023. REUTERS/Yulia Morozova/File PhotoFoto: REUTERS/Yulia Morozova/File Photo

Pemberontakan

Diberitakan sebelumnya, bos pasukan tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin sempat memberontak dan memerintahkan pasukannya untuk berbaris menuju Moskow untuk "balas dendam" setelah menuduh pimpinan militer Rusia membunuh pasukannya. Namun, aksi kudeta bersenjata pertama di Rusia dalam beberapa dasawarsa itu berakhir tiba-tiba, dengan Prigozhin menarik pasukannya.

Aksi tersebut bermula saat Prigozhin merilis video berdurasi 30 menit di mana dia menggambarkan invasi negaranya ke Ukraina sebagai "raket" yang dilakukan oleh elit korup yang mengejar uang dan kejayaan tanpa mempedulikan nyawa Rusia. Dia juga menantang klaim Kremlin bahwa Kyiv hampir menyerang wilayah separatis yang didukung Rusia di timur Ukraina ketika Rusia menginvasi.

"Perang tidak diperlukan untuk mengembalikan warga Rusia ke pangkuan kami, atau untuk mendemiliterisasi atau denazifikasi Ukraina," kata Prigozhin, mengacu pada pembenaran awal Putin atas perang tersebut.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya

Saksikan juga Sudut Pandang terbaru: Komedian Bidik Parlemen

[Gambas:Video 20detik]



Tuduh Menhan Rusia

Prigozhin juga menuduh Shoigu, Menteri Pertahanan Rusia, mendalangi serangan mematikan dengan rudal dan helikopter di kamp-kamp di belakang garis Rusia di Ukraina, tempat tentaranya berkemah.

Prigozhin lantas mengklaim mengklaim pasukannya telah menguasai situs militer di selatan kota Rostov-on-Don. Dia juga memposting video yang menunjukkan kendaraan militer, termasuk tank, di jalanan di luar.

"Ini bukan kudeta militer, tapi pawai keadilan," kata Prigozhin.

Presiden Putin mengkonfirmasi bahwa Rusia telah mengirim senjata nuklir taktis ke Belarusia. Hal itu disampaikan dalam forum ekonomi tahunan di St Petersburg.Foto: Ramil Sitdikov/Host photo agency Ria Novosti via Reuters

Kementerian pertahanan Rusia membantah tuduhan tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesan yang telah diposting Prigozhin tentang dugaan serangan di kamp Wagner "tidak sesuai dengan kenyataan." Akunnya tentang serangan itu masih belum dikonfirmasi.

Putin pun lantas memobilisasi pasukan Rusia pada hari Sabtu untuk mempertahankan Moskow dari apa yang disebutnya pemberontakan bersenjata oleh Prigozhin, yang pasukannya telah mengklaim kendali atas Rostov-on-Don dan terlihat bergerak ke utara di sepanjang jalan raya menuju ibu kota Rusia.

"Semua yang mempersiapkan pemberontakan akan menderita hukuman yang tak terelakkan. Angkatan bersenjata dan lembaga pemerintah lainnya telah menerima perintah yang diperlukan," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Sabtu.

Operasi Militer di Ukraina Berlanjut

Kemudian, secara mengejutkan, Prigozhin menarik mundur pasukannya dengan alasan menghindari pertumpahan darah di Moskow. Dalam beberapa jam setelah perubahan sikap Prigozhin, Kremlin mengumumkan bahwa bos Wagner itu akan berangkat ke Belarusia dan Rusia tidak akan menuntut dia atau anggota kelompok tersebut.

Juru bicara Kremlin, Dmitri Peskov, mengatakan bahwa Prigozhin akan melarikan diri ke Belarus, dan operasi militer Rusia di Ukraina akan terus berlanjut.

Saksikan juga Sudut Pandang terbaru: Komedian Bidik Parlemen

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(isa/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads