'Kontrak' Misterius Rusia Berujung Pasukan Wagner Batal Berontak

'Kontrak' Misterius Rusia Berujung Pasukan Wagner Batal Berontak

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Senin, 26 Jun 2023 06:35 WIB
Wagner mercenary chief Yevgeny Prigozhin leaves the headquarters of the Southern Military District amid the groups pullout from the city of Rostov-on-Don, Russia, June 24, 2023. REUTERS/Alexander Ermochenko
Foto: Bos Wagner Group hengkang dari Rusia (REUTERS/Alexander Ermochenko)
Moskow -

Pasukan tentara bayaran Wagner Group mundur dari wilayah Rusia usai batal melakukan pemberontakan. Adanya kesepakatan antara Rusia dengan bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin ditengarai menjadi penyebab tentara bayaran itu hengkang dari Rusia.

Dilansir CNN, Minggu (25/6/2023), kesepakatan itu disebut ditengahi oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. 'Kontrak' antara Rusia dan Prigozhin itu pun mengakhiri kudeta bersenjata, yang menandai ancaman paling serius bagi Presiden Rusia Vladimir Putin itu.

"Anda akan bertanya kepada saya apa yang akan terjadi pada Prigozhin secara pribadi?" kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kasus pidana akan dibatalkan terhadapnya. Dia sendiri akan pergi ke Belarusia," ujar Peskov menambahkan bahwa Kremlin tidak mengetahui keberadaan tentara bayaran itu saat ini.

Peskov mengatakan pasukan tentara bayaran itu tidak akan menghadapi "tindakan hukum" karena berbaris menuju Moskow. Para pejuang Wagner yang menolak berpartisipasi dalam pemberontakan itu juga disebutnya akan menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia.

ADVERTISEMENT

Tak hanya mengurungkan niatnya untuk melakukan pemberontakan, Prigozhin juga setuju untuk meninggalkan dari Rusia dan pergi ke Belarusia. Preskov mengatakan, Putin juga menjamin kepergian bos Wagner Group itu.

"Jika Anda bertanya jaminan seperti apa bahwa Prigozhin akan dapat berangkat ke Belarusia, ini adalah janji Presiden Rusia," kata kantor Peskov.

Ketika ditanya posisi apa yang akan diambil Prigozhin di Belarusia, Peskov mengatakan dia "tidak dapat menjawab pertanyaan itu." Peskov mengatakan Lukashenko dapat memanfaatkan hubungan pribadi dengan Prigozhin untuk menengahi kesepakatan tersebut.

"Faktanya Alexander Grigoryevich [Lukashenko] telah mengenal Prigozhin secara pribadi sejak lama, sekitar 20 tahun," katanya.

"Dan itu adalah proposal pribadinya, yang disetujui dengan Putin. Kami berterima kasih kepada Presiden Belarusia atas upaya ini," lanjut Preskov.

Pengumuman itu meredakan krisis yang dimulai ketika pasukan Wagner menguasai fasilitas militer utama di kota Rostov-on-Don, Rusia selatan, dan beberapa pasukan maju menuju ibu kota.

Simak duduk perkara pemberontakan Wagner Group di halaman selanjutnya.

Saksikan juga Sudut Pandang terbaru: Komedian Bidik Parlemen

[Gambas:Video 20detik]



Duduk Perkara

Aksi pemberontakan Wagner Group dilatarbelakangi oleh perseteruan tentara bayaran itu dengan militer Rusia. Prigozhin yang sebelumnya dikenal loyal terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dalam beberapa bulan terakhir, menggunakan media sosialnya untuk mengecam militer Rusia, menuduh para pemimpinnya melakukan pengkhianatan dan menyalahkan mereka karena gagal menyediakan sumber daya yang cukup untuk pasukannya.

Pada Februari 2023 misalnya, Prigozhin menuduh dua pemimpin militer Rusia melakukan pengkhianatan melalui serangkaian pesan audio. Dia mengklaim bahwa Menteri Pertahanan Rusia, Sergei K. Shoigu, dan jenderal seniornya, Valery V. Gerasimov, menahan amunisi dan perbekalan dari para pejuangnya untuk mencoba menghancurkan Wagner.

Prigozhin kemudian menyatakan bahwa Wagner tidak akan lagi merekrut pejuang dari penjara Rusia, sebuah praktik yang menimbulkan kritik dari kelompok hak asasi manusia tetapi membantu mendorong kemajuan Moskow di Ukraina timur.

Kemudian pada Mei 2023, Prigozhin mengeluarkan serangkaian pernyataan menghasut. Dia sekali lagi menuduh birokrasi militer Rusia membuat pasukan Wagner kekurangan amunisi yang diperlukan dan mengancam akan menarik mereka dari Bakhmut. Beberapa hari kemudian, dia tampaknya mundur dari ancaman itu setelah mengatakan dia telah dijanjikan lebih banyak senjata.

Pada akhir Mei, pasukan Wagner mengatakan bahwa mereka telah menguasai Bakhmut, klaim yang juga dibuat sebelumnya. Pejabat Ukraina dengan cepat membantah klaim tersebut, tetapi beberapa hari kemudian mengakui hilangnya kota tersebut.

Perseteruan Wagner dengan militer Rusia pun kemudian semakin memanas bulan ini. Prigozhin mengatakan Wagner tidak akan mematuhi perintah yang mengharuskannya menandatangani kontrak formal dengan Kementerian Pertahanan Rusia pada Juli.

Perseteruan dengan cepat meningkat pada hari Jumat lalu, ketika Prigozhin merilis video berdurasi 30 menit di mana dia menggambarkan invasi negaranya ke Ukraina sebagai "raket" yang dilakukan oleh elit korup yang mengejar uang dan kejayaan tanpa mempedulikan nyawa Rusia. Dia juga menantang klaim Kremlin bahwa Kyiv hampir menyerang wilayah separatis yang didukung Rusia di timur Ukraina ketika Rusia menginvasi.

"Perang tidak diperlukan untuk mengembalikan warga Rusia ke pangkuan kami, atau untuk mendemiliterisasi atau denazifikasi Ukraina," kata Prigozhin, mengacu pada pembenaran awal Putin atas perang tersebut.

"Perang dibutuhkan agar sekelompok hewan bisa bersuka ria dalam kemuliaan," imbuhnya.

Prigozhin juga menuduh Shoigu, Menteri Pertahanan Rusia, mendalangi serangan mematikan dengan rudal dan helikopter di kamp-kamp di belakang garis Rusia di Ukraina, tempat tentaranya berkemah.

Kementerian Pertahanan Rusia telah membantah tuduhan tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesan yang telah diposting Prigozhin tentang dugaan serangan di kamp Wagner "tidak sesuai dengan kenyataan."

Prigozhin kemudian mengklaim mengklaim pasukannya telah menguasai situs militer di selatan kota Rostov-on-Don dan Voronezh, sebuah kota yang terletak sekitar 600 kilometer (372 mil) di sebelah utara Rostov. Dia juga memposting video yang menunjukkan kendaraan militer, termasuk tank, di jalanan di luar.

"Ini bukan kudeta militer, tapi pawai keadilan," kata Prigozhin.

Putin pun lantas memobilisasi pasukan Rusia pada hari Sabtu untuk mempertahankan Moskow dari apa yang disebutnya pemberontakan bersenjata oleh Prigozhin, yang pasukannya telah mengklaim kendali atas Rostov-on-Don dan terlihat bergerak ke utara di sepanjang jalan raya menuju ibu kota Rusia.

"Semua yang mempersiapkan pemberontakan akan menderita hukuman yang tak terelakkan. Angkatan bersenjata dan lembaga pemerintah lainnya telah menerima perintah yang diperlukan," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Sabtu.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan juga Sudut Pandang terbaru: Komedian Bidik Parlemen

[Gambas:Video 20detik]



Putin yang tampak muram juga berbicara kepada warga Rusia dan menyebut tindakan Wagner sebagai "tikaman di belakang negara kita dan rakyat kita." Orang nomor 1 di Kremlin itu juga menggambarkan peristiwa itu sebagai pemberontakan, yang dia bersumpah akan kalahkan, dan Moskow mulai meningkatkan langkah-langkah keamanannya.

Dinas intelijen domestik Rusia, FSB, juga langsung membuka kasus pidana terhadap Prighozhin atas ancamannya, dan menuduhnya menyerukan "pemberontakan bersenjata".

Pasukan keamanan Rusia dengan pelindung tubuh dan dilengkapi dengan senjata otomatis mengambil posisi di dekat jalan raya yang menghubungkan Moskow dengan Rusia selatan, menurut foto yang diterbitkan oleh media Rusia. Senin juga dinyatakan sebagai hari non-kerja dan publik serta acara berskala besar lainnya telah ditangguhkan hingga 1 Juli di wilayah Moskow, menurut media TASS yang dikelola pemerintah Rusia.

Namun, Prigozhin membantah melakukan kudeta militer. Menanggapi pidato Putin, Prigozhin mengatakan di Telegram bahwa presiden "sangat keliru".

"Kami adalah patriot Tanah Air kami, kami berjuang dan berjuang," katanya dalam pesan audio.

Bos Wagner itu juga mengklaim pasukannya merebut Markas Militer Selatan Rusia di kota Rostov-on-Don "tanpa melepaskan satu tembakan pun," menunjukkan bahwa "negara mendukung kita."

Pada Sabtu malam, secara mengejutkan Prigozhin tiba-tiba mengurungkan niatnya. Bos tentara bayaran itu mengatakan pasukannya, yang berada 200 kilometer dari Moskow, menghentikan gerak maju mereka untuk menghindari pertumpahan darah.

Dalam video yang beredar pasukan Prigozhin dan Wagner terlihat mundur dari posisi mereka di markas militer Rusia di Rostov-on-Don.

Dalam video tersebut juga, Prigozhin terlihat duduk di kursi belakang sebuah kendaraan. Kerumunan bersorak dan kendaraan berhenti saat seseorang mendekatinya dan menjabat tangan Prigozhin. Senyuman juga tampak tersungging di wajah Prigozhin.

Dalam beberapa jam setelah perubahan sikap Prigozhin, Kremlin mengumumkan bahwa bos Wagner itu akan hengkang ke Belarusia dan Rusia tidak akan menuntut dia atau anggota kelompok tersebut. Juru bicara Kremlin, Dmitri Peskov, mengatakan bahwa operasi militer Rusia di Ukraina juga tetap akan terus berlanjut.

Saksikan juga Sudut Pandang terbaru: Komedian Bidik Parlemen

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 3
(mae/maa)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads