Zelensky Yakin Putin 'Kabur' Saat Pemberontakan Tentara Bayaran Wagner

Zelensky Yakin Putin 'Kabur' Saat Pemberontakan Tentara Bayaran Wagner

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Minggu, 25 Jun 2023 10:41 WIB
KTT G20 Bali: Hentikan perang di Ukraina - seruan Presiden Jokowi, Zelensky, dan Modi
Foto: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (BBC World)
Kyiv -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyinggung soal pasukan tentara bayaran Rusia Wagner yang mencoba memberontak. Zelensky menduga Presiden Rusia Vladimir Putin sangat takut dengan aksi singkat kelompok yang dikenal loyal terhadap orang nomor satu Kremlin itu.

Dilansir AFP, Minggu (25/6/2023), Zelensky berbicara dalam pidato malamnya. Beralih ke bahasa Rusia ketika dia mengatakan "orang dari Kremlin" itu "jelas sangat takut" dan mungkin bersembunyi setelah pemberontakan Wagner yang berumur pendek.

"Saya yakin dia tidak lagi di Moskow. Dia tahu apa yang dia takutkan karena dia sendiri yang menciptakan ancaman ini," kata Zelensky dalam video tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, Putin dirumorkan telah meninggalkan ibu kota Rusia ke lokasi yang tidak diketahui pada hari Sabtu.

Kremlin Sebut Putin Bekerja Seperti Biasa

Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, sebelumnya mengungkapkan bahwa sang presiden bekerja seperti biasa di Kremlin, setelah kelompok tentara bayaran Wagner bersumpah untuk menggulingkan pimpinan militer senior negara itu.

ADVERTISEMENT

"Presiden sedang bekerja di Kremlin," kata Peskov kepada kantor berita Rusia, RIA Novosti, setelah pasukan Wagner mengklaim telah merebut instalasi-instalasi militer di Rusia selatan.

Wagner Group Tinggalkan Rusia

Diberitakan sebelumnya, bos pasukan tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin sempat memberontak dan memerintahkan pasukannya untuk berbaris menuju Moskow untuk "balas dendam" setelah menuduh pimpinan militer Rusia membunuh pasukannya. Namun, aksi kudeta bersenjata pertama di Rusia dalam beberapa dasawarsa itu berakhir tiba-tiba, dengan Prigozhin menarik pasukannya.

Aksi tersebut bermula saat Prigozhin merilis video berdurasi 30 menit di mana dia menggambarkan invasi negaranya ke Ukraina sebagai "raket" yang dilakukan oleh elit korup yang mengejar uang dan kejayaan tanpa mempedulikan nyawa Rusia. Dia juga menantang klaim Kremlin bahwa Kyiv hampir menyerang wilayah separatis yang didukung Rusia di timur Ukraina ketika Rusia menginvasi.

"Perang tidak diperlukan untuk mengembalikan warga Rusia ke pangkuan kami, atau untuk mendemiliterisasi atau denazifikasi Ukraina," kata Prigozhin, mengacu pada pembenaran awal Putin atas perang tersebut.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Mengenal Pasukan Wagner, Tentara Bayaran Putin yang Memberontak':

[Gambas:Video 20detik]



Prigozhin juga menuduh Shoigu, Menteri Pertahanan Rusia, mendalangi serangan mematikan dengan rudal dan helikopter di kamp-kamp di belakang garis Rusia di Ukraina, tempat tentaranya berkemah.

Prigozhin lantas mengklaim mengklaim pasukannya telah menguasai situs militer di selatan kota Rostov-on-Don. Dia juga memposting video yang menunjukkan kendaraan militer, termasuk tank, di jalanan di luar.

"Ini bukan kudeta militer, tapi pawai keadilan," kata Prigozhin.

Kementerian pertahanan Rusia membantah tuduhan tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesan yang telah diposting Prigozhin tentang dugaan serangan di kamp Wagner "tidak sesuai dengan kenyataan." Akunnya tentang serangan itu masih belum dikonfirmasi.

Putin pun lantas memobilisasi pasukan Rusia pada hari Sabtu untuk mempertahankan Moskow dari apa yang disebutnya pemberontakan bersenjata oleh Prigozhin, yang pasukannya telah mengklaim kendali atas Rostov-on-Don dan terlihat bergerak ke utara di sepanjang jalan raya menuju ibu kota Rusia.

"Semua yang mempersiapkan pemberontakan akan menderita hukuman yang tak terelakkan. Angkatan bersenjata dan lembaga pemerintah lainnya telah menerima perintah yang diperlukan," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Sabtu.

Kemudian, secara mengejutkan, Prigozhin menarik mundur pasukannya dengan alasan menghindari pertumpahan darah di Moskow. Dalam beberapa jam setelah perubahan sikap Prigozhin, Kremlin mengumumkan bahwa bos Wagner itu akan berangkat ke Belarusia dan Rusia tidak akan menuntut dia atau anggota kelompok tersebut.

Juru bicara Kremlin, Dmitri Peskov, mengatakan bahwa Prigozhin akan melarikan diri ke Belarus, dan operasi militer Rusia di Ukraina akan terus berlanjut.

Halaman 2 dari 2
(mae/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads