Duduk Perkara Pasukan Wagner Tentara Bayaran Rusia Memberontak

Duduk Perkara Pasukan Wagner Tentara Bayaran Rusia Memberontak

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Minggu, 25 Jun 2023 10:18 WIB
Kelompok Wagner disebut melakukan pemberontakan terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin beserta militer Rusia. Sebenarnya, apa itu kelompok Wagner?
Foto: Warner Group pasukan tentara bayaran (REUTERS/Igor Russak)
Moskow -

Bos pasukan tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin sempat memberontak dan memerintahkan pasukannya untuk berbaris menuju Moskow untuk "balas dendam" setelah menuduh pimpinan militer Rusia membunuh pasukannya. Namun, aksi kudeta bersenjata pertama di Rusia dalam beberapa dasawarsa itu berakhir tiba-tiba, dengan Prigozhin menarik pasukannya.

Dilansir New York Times, Minggu (25/6/2023), tanda-tanda perseteruan Prigozhin-yang sebelumnya dikenal loyal terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin-dengan militer Rusia sudah tampak berbulan-bulan sebelumnya. Dalam beberapa bulan terakhir, Prigozhin menggunakan media sosialnya untuk mengecam militer Rusia, menuduh para pemimpinnya melakukan pengkhianatan dan menyalahkan mereka karena gagal menyediakan sumber daya yang cukup untuk pasukannya.

Pada Februari 2023 misalnya, Prigozhin menuduh dua pemimpin militer Rusia melakukan pengkhianatan melalui serangkaian pesan audio. Dia mengklaim bahwa Menteri Pertahanan Rusia, Sergei K. Shoigu, dan jenderal seniornya, Valery V. Gerasimov, menahan amunisi dan perbekalan dari para pejuangnya untuk mencoba menghancurkan Wagner.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prigozhin kemudian menyatakan bahwa Wagner tidak akan lagi merekrut pejuang dari penjara Rusia, sebuah praktik yang menimbulkan kritik dari kelompok hak asasi manusia tetapi membantu mendorong kemajuan Moskow di Ukraina timur.

Kemudian pada Mei 2023, Prigozhin mengeluarkan serangkaian pernyataan menghasut. Dia sekali lagi menuduh birokrasi militer Rusia membuat pasukan Wagner kekurangan amunisi yang diperlukan dan mengancam akan menarik mereka dari Bakhmut. Beberapa hari kemudian, dia tampaknya mundur dari ancaman itu setelah mengatakan dia telah dijanjikan lebih banyak senjata.

ADVERTISEMENT

Pada akhir Mei, pasukan Wagner mengatakan bahwa mereka telah menguasai Bakhmut, klaim yang juga dibuat sebelumnya. Pejabat Ukraina dengan cepat membantah klaim tersebut, tetapi beberapa hari kemudian mengakui hilangnya kota tersebut.

Perseteruan Wagner dengan militer Rusia pun makin memanas bulan ini. Prigozhin mengatakan Wagner tidak akan mematuhi perintah yang mengharuskannya menandatangani kontrak formal dengan Kementerian Pertahanan Rusia pada Juli.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Mengenal Pasukan Wagner, Tentara Bayaran Putin yang Memberontak':

[Gambas:Video 20detik]



Perseteruan dengan cepat meningkat pada hari Jumat lalu, ketika Prigozhin merilis video berdurasi 30 menit di mana dia menggambarkan invasi negaranya ke Ukraina sebagai "raket" yang dilakukan oleh elit korup yang mengejar uang dan kejayaan tanpa mempedulikan nyawa Rusia. Dia juga menantang klaim Kremlin bahwa Kyiv hampir menyerang wilayah separatis yang didukung Rusia di timur Ukraina ketika Rusia menginvasi.

"Perang tidak diperlukan untuk mengembalikan warga Rusia ke pangkuan kami, atau untuk mendemiliterisasi atau denazifikasi Ukraina," kata Prigozhin, mengacu pada pembenaran awal Putin atas perang tersebut.

"Perang dibutuhkan agar sekelompok hewan bisa bersuka ria dalam kemuliaan," imbuhnya.

Prigozhin juga menuduh Shoigu, Menteri Pertahanan Rusia, mendalangi serangan mematikan dengan rudal dan helikopter di kamp-kamp di belakang garis Rusia di Ukraina, tempat tentaranya berkemah.

Prigozhin lantas mengklaim mengklaim pasukannya telah menguasai situs militer di selatan kota Rostov-on-Don. Dia juga memposting video yang menunjukkan kendaraan militer, termasuk tank, di jalanan di luar.

"Ini bukan kudeta militer, tapi pawai keadilan," kata Prigozhin.

Kementerian pertahanan Rusia membantah tuduhan tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesan yang telah diposting Prigozhin tentang dugaan serangan di kamp Wagner "tidak sesuai dengan kenyataan." Akunnya tentang serangan itu masih belum dikonfirmasi.

Putin pun lantas memobilisasi pasukan Rusia pada hari Sabtu untuk mempertahankan Moskow dari apa yang disebutnya pemberontakan bersenjata oleh Prigozhin, yang pasukannya telah mengklaim kendali atas Rostov-on-Don dan terlihat bergerak ke utara di sepanjang jalan raya menuju ibu kota Rusia.

"Semua yang mempersiapkan pemberontakan akan menderita hukuman yang tak terelakkan. Angkatan bersenjata dan lembaga pemerintah lainnya telah menerima perintah yang diperlukan," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Sabtu.

Kemudian, secara mengejutkan, Prigozhin menarik mundur pasukannya dengan alasan menghindari pertumpahan darah di Moskow. Dalam beberapa jam setelah perubahan sikap Prigozhin, Kremlin mengumumkan bahwa bos Wagner itu akan berangkat ke Belarusia dan Rusia tidak akan menuntut dia atau anggota kelompok tersebut.

Juru bicara Kremlin, Dmitri Peskov, mengatakan bahwa Prigozhin akan melarikan diri ke Belarus, dan operasi militer Rusia di Ukraina akan terus berlanjut.

Halaman 2 dari 2
(mae/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads