Peran Wagner di Ukraina dan Negara Lain
Dilansir BBC, Grup Wagner adalah tentara bayaran swasta yang telah berperang bersama tentara reguler Rusia di Ukraina. Diperkirakan, ada puluhan ribu pasukan Wagner di sana.
Mereka berperan dalam perjuangan panjang untuk merebut kota Bakhmut dari pasukan Ukraina. Kelompok itu menggambarkan dirinya sebagai "perusahaan militer swasta", tetapi pemerintah Rusia baru-baru ini mengambil langkah-langkah yang dipandang sebagai upaya untuk mengekangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Ukraina, tentara bayaran Grup Wagner telah berada di Suriah sejak tahun 2015. Mereka berperang bersama pasukan pro-pemerintah dan menjaga ladang minyak.
Ada juga tentara bayaran Grup Wagner di Libya untuk mendukung pasukan yang setia kepada Jenderal Khalifa Haftar. Republik Afrika Tengah (CAR) juga mengundang Grup Wagner untuk menjaga tambang intan, dan diperkirakan akan menjaga tambang emas di Sudan.
Wagner Berontak Terhadap Putin
Perkembangan terbaru yang menghebohkan dunia, Wagner malah memberontak terhadap tuannya, Vladimir Putin. Padahal selama ini Wagner adalah kelompok bersenjata pendukung Putin. Putin merasa dikhianati.
"Ini adalah tikaman dari belakang bagi negara kita, bangsa kita," kata Putin dalam pidatonya.
Meski begitu,Prigozhin sendiri menyatakan tidak akan mengkudeta Putin. Hal yang dilakukan Prigozhin si pimpinan Wagner adalah menghentikan kepemimpinan militer Moskow. Wagner mengklaim punya 25 ribu tentara (meski bukan tentara betulan tapi paramiliter).
Wagner lewat Prigozhin melancarkan pemberontakan. Mereka mengklaim menembak jatuh helikopter Rusia pada hari ini, waktu setempat. Pemberontakan juga telah diwujudkan dalam bentuk pasukan memasuki wilayah Rostov, Rusia Selatan. Pemberontakan yang paling utama adalah seruan menggulingkan kepemimpinan militer Rusia.
(kny/dnu)