Sebuah ledakan dahsyat diyakini telah menghancurkan kapal selam wisata yang hilang saat menjelajahi bangkai Titanic di Samudra Atlantik. Ledakan di kedalaman ribuan meter bisa terjadi dengan kekuatan dan kecepatan yang luar biasa, mengingat tekanan air yang sangat menghancurkan di dasar lautan.
Seperti dilansir AFP, Jumat (23/6/2023), bangkai kapal Titanic yang tenggelam tahun 1912 silam berada di dasar Samudra Atlantik Utara, tepatnya di kedalaman sekitar 3.800 meter. Kapal selam Titan yang hilang sejak Minggu (18/6) lalu telah ditemukan dalam kondisi hancur di lokasi tak jauh dari bangkai Titanic itu.
Laksamana Pertama John Mauger dari Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) menuturkan bahwa puing-puing kapal selam Titan ditemukan di dasar lautan yang berjarak sekitar 488 meter dari bangkai Titanic, di kedalaman 4 kilometer dari permukaan laut di sudut terpencil perairan Atlantik Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mauger menyebut puing-puing kapal selam Titan 'konsisten dengan ledakan dahsyat' di lautan dalam.
Di permukaan laut, tekanan atmosfer mencapai 14,7 pon per inci persegi (psi) -- satuan tekanan yang dihasilkan oleh gaya (dalam satuan pon) pada area berukuran satu inci persegi. Tekanan air pada kedalaman tempat batasan samudra berada diketahui mencapai sekitar 400 atmosfer, atau setara hampir 6.000 psi.
Sebagai perbandingan, menurut Scientific American, gigitan seekor hiu putih berukuran besar memberikan kekuatan nyaris 4.000 psi.
Jika mengalami ledakan yang disebabkan oleh cacat pada bagian lambung kapal atau karena beberapa alasan lainnya, sebuah kapal selam akan runtuh dengan sendirinya dalam hitungan milidetik, dihancurkan oleh tekanan air yang sangat besar.
Kematian terjadi hampir seketika bagi orang-orang yang ada di dalam ruang bertekanan.
Simak Video 'Co-Founder OceanGate soal Kapal Selam Titanic: Pernah Libatkan NASA-Boeing':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.