Misteri Suara Dentuman di Lokasi Hilangnya Kapal Selam Titanic

Misteri Suara Dentuman di Lokasi Hilangnya Kapal Selam Titanic

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 21 Jun 2023 20:03 WIB
Jakarta -

Tim penyelamat kapal selam wisata 'Titanic' di Atlantik Utara mendengar suara dentuman di dekat tempat kapal itu hilang. Namun hingga kini 'dentuman' tersebut masih menjadi misteri.

Dilansir dari beberapa kantor berita luar negeri, Rabu (21/6/2023), tim penyelamat yang menggunakan sonar untuk mencari kapal selam itu dilaporkan mendeteksi suara 'dentuman' di bawah air di Atlantik Utara, lokasi kapal itu menghilang dua hari lalu, demikian menurut laporan media, mengutip komunikasi pemerintah AS.

Laporan dari majalah Rolling Stone menyebut, sebuah pesawat P-8 Kanada yang terlibat dalam pencarian "mendengar suara dentuman di area tersebut setiap 30 menit pada hari Selasa (20/06). Empat jam kemudian sonar tambahan dikerahkan dan dentuman masih terdengar," kata sebuah email internal yang dikirim ke pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan terpisah dari CNN juga melaporkan deteksi suara dentuman, dengan mengutip memo internal pemerintah AS yang tidak merinci kapan suara itu terdengar, berapa lama, dan kemungkinan penyebabnya.

Lokasi Pencarian Kapal Selam Titanic Digeser

Operasi bawah air telah digeser untuk mencari sumber suara. Namun sejauh ini kapal selam jarak jauh yang sedang beroperasi (ROV) telah "memberikan hasil yang negatif", kata Penjaga Pantai.

ADVERTISEMENT

"Selain itu, data dari pesawat P-3 telah dibagikan kepada para ahli Angkatan Laut AS untuk analisis lebih lanjut yang akan dipertimbangkan dalam rencana pencarian di masa depan," demikian cuitan Penjaga Pantai pada Rabu (21/06) dini hari, ketika pencarian ROV terus berlanjut.

BBC telah menghubungi Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk meminta komentar.

CNN dan Rolling Stone sama-sama melaporkan perkembangan potensial. Namun, menurut kedua media ini, memo tersebut tidak menyebutkan secara pasti kapan tepatnya suara dentuman itu terdengar.

Otoritas pencarian memperkirakan bahwa kapal selam tersebut hanya memiliki kurang dari 30 jam oksigen yang tersisa - yang berarti persediaan oksigen akan habis sekitar pukul 10:00 GMT pada hari Kamis.

Siapa saja yang ada di dalam kapal hilang itu? Simak di halaman selanjutnya:

Siapa saja yang ada di dalam kapal yang hilang?

Pengusaha ternama Pakistan Shahzada Dawood dan putranya, Suleman, ada di dalam kapal, kata keluarga mereka dalam sebuah pernyataan.

Dawood adalah wakil ketua di Engro Corporation, salah satu perusahaan konglomerat terbesar di Pakistan, yang memiliki saham di bidang pupuk, manufaktur, kendaraan, energi, dan teknologi digital.

Miliarder Inggris Hamish Harding juga termasuk di antara penumpang, menurut sebuah unggahan di media sosial seorang anggota keluarga.

Harding yang merupakan seorang pilot penerbang berusia 58 tahun, turis perjalanan luar angkasa, dan ketua Action Aviation, sebelumnya mengunggah foto di Instagram pada hari Minggu (18/06), menuliskan bahwa ia bangga bergabung dengan misi Titanic OceanGate tersebut.

Pendiri dan CEO OceanGate, Stockton Rush, juga kemudian dikonfirmasi oleh perusahaan ikut bergabung di dalam kapal selam tersebut.

Sementara Prancis mengatakan pihaknya telah mengirimkan kapal selam laut untuk membantu pencarian, mengingat salah satu warganya, seorang penjelajah berusia 77 tahun bernama Paul-Henri Nargeolet, ada di dalam kapal yang hilang tersebut.

"Tantangan yang sangat sulit"

Misi penyelamatan kapal itu adalah "tantangan yang sangat sulit," kata Simon Boxall, seorang akademisi oseanografi di University of Southampton.

Saat berbicara kepada DW pada Selasa (20/06), Boxall mengatakan salah satu tantangannya adalah jarak yang jauh antara kapal selam dan pantai terdekat.

Guna menemukan lokasi kapal selam, Boxall menjelaskan bahwa tim penyelamat dapat menggunakan radar suara untuk menyapu dasar laut, atau menggunakan kamera pada kendaraan tak berawak. Menurutnya, opsi kedua lebih mungkin untuk membuahkan hasil.

"Dan, tentu saja, begitu mereka melakukannya, mereka masih punya masalah bagaimana mengembalikannya ke permukaan. Tidak masalah kalau mereka punya waktu berbulan-bulan untuk melakukannya, tapi mereka hanya punya waktu dua hari," jelasnya.

Boxall juga tidak menutup kemungkinan bahwa tim penyelamat akan kesulitan menemukan kapal selam di dasar laut yang dipenuhi reruntuhan Titanic.

Boxal turut berspekulasi tentang apa yang mungkin terjadi pada kapal selam tersebut. Menurutnya, kapal itu kemungkinan tidak bergerak dan telah kehilangan dayanya, yang ia duga terjadi akrena kapal tersangkut di beberapa reruntuhan dasar laut, atau tersangkut di beberapa jaring ikan yang hanyut.

"Tidak ada yang tahu. Dan sampai mereka benar-benar menemukan lokasi dan melihat kapal itu, kita tidak tahu apa tahapan selanjutnya," tambahnya.

Kronologi hilangnya kapal

Menurut pihak berwenang, kapal selam berukuran 6,5 meter (21 kaki) itu mulai menyelam pada Minggu (18/06) pagi.

Kapal selam bernama Titan itu kemudian kehilangan kontak dengan kapal di permukaan bernama Polar Prince, sekitar 1 jam 45 menit setelah mulai turun ke lokasi reruntuhan Titanic, menurut cuitan dari Penjaga Pantai AS.

Bangkai Titanic diperkirakan berserakan di dasar laut dengan kedalaman sekitar 3.810 meter (12.500 kaki) di bawah permukaan.

"Ini adalah tantangan bagi kami untuk melakukan pencarian di area terpencil tersebut, tetapi kami mengerahkan semua aset yang tersedia untuk memastikan kapal itu ditemukan dan orang-orang di dalamnya diselamatkan," kata Laksamana Penjaga Pantai AS John Mauger kepada wartawan di Boston, Senin (19/06).

Halaman 2 dari 3
(fas/isa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads