Baku tembak antargeng terjadi di kota pelabuhan yang dilanda gelombang kekerasan yang dilakukan oleh pengedar narkoba, Guayaquil, Ekuador. Polisi mengatakan 6 orang tewas dan 6 lainnya terluka.
Dilansir AFP, Selasa (20/6/2023), Kolonel Polisi Marcelo Castillo mengatakan kepada AFP bahwa serangan itu merupakan penembakan massal kedua di Guayaquil bulan ini, tampaknya ini merupakan penyelesaian perkara antara geng-geng yang bersaing. Enam orang yang terluka semuanya dalam kondisi stabil.
Dalam penembakan hari Senin waktu setempat ini, Castillo mengatakan para penyerang tiba dengan kendaraan hitam di lingkungan padat penduduk pada dini hari. Dia mengatakan empat atau lima keluar orang dan melepaskan tembakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini murni pembalasan atas tindakan kekerasan sebelumnya," kata Castillo.
"Mereka saling membunuh tanpa ampun," imbuhnya.
Dia menambahkan bahwa salah satu dari mereka yang tewas memiliki catatan 'asosiasi kriminal' dan salah satu yang terluka diketahui terlibat dalam perdagangan narkoba.
Castillo menambahkan sekitar 132 selongsong peluru ditemukan di tempat kejadian.
Dua minggu lalu, seorang polisi dan empat orang lainnya tewas dan delapan lainnya luka-luka ketika tiga pria melepaskan tembakan ke sebuah rumah di kota itu.
Serangan semacam ini semakin sering terjadi di Ekuador, terutama di Guayaquil. Sebab, geng-geng yang bersaing memperebutkan pasar dan rute narkoba di jalanan dan di penjara.
Lebih dari 420 tahanan tewas dalam pertempuran sengit antara kelompok kriminal yang bersaing di penjara Ekuador sejak Februari 2021, beberapa di antaranya dipenggal.
Simak juga 'Rombongan Pemuda Mabuk Acungkan Sajam di Bandung Ditangkap':
(lir/lir)