Cetak Sejarah, Nusrat Choudhury Jadi Hakim Federal Muslimah Pertama AS

Cetak Sejarah, Nusrat Choudhury Jadi Hakim Federal Muslimah Pertama AS

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 16 Jun 2023 17:34 WIB
Nusrat Choudhury, a nominee to serve as a federal judge in the Eastern District of New York, appears before the U.S. Senate Judiciary Committee in Washington, D.C. on April 27, 2022. U.S. Senate/Handout via REUTERS/File Photo
Nusrat Choudhury (U.S. Senate/Handout via REUTERS/File Photo)
Washington DC -

Senat Amerika Serikat (AS) mengukuhkan Nusrat Choudhury, yang merupakan pengacara hak sipil, sebagai hakim federal untuk Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Timur New York dalam voting pada Kamis (15/6). Choudhury mencetak sejarah sebagai wanita Muslim pertama di AS yang menjadi hakim federal.

Dia juga menjadi warga keturunan Bangladesh-Amerika pertama yang menjadi hakim federal AS. Demikian seperti dilansir Reuters, Jumat (16/6/2023).

Choudhury berhasil dikukuhkan sebagai hakim federal AS setelah mendapatkan dukungan mayoritas Senator AS dalam voting dengan hasil memiliki selisih tipis, yakni 50 suara mendukung dan 49 suara menolak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Choudhury diketahui sebelumnya menjabat sebagai direktur legal untuk Serikat Kebebasan Sipil Amerika (ACLU) di negara bagian Illinois. Dia menghabiskan sebagian besar karier profesionalnya dengan ACLU nasional, di mana dia menangani masalah keadilan rasial dan keamanan nasional.

Dia juga pernah menjabat sebagai wakil direktur program keadilan rasial ACLU pada tahun 2018 hingga tahun 2020.

ADVERTISEMENT

Presiden Joe Biden mencalonkan Choudhury untuk menjadi hakim federal AS pada Januari 2022.

"Pengalamannya sebagai litigator hak-hak sipil yang bertalenta dan berdedikasi telah mempersiapkannya untuk melayani dengan integritas dan profesionalisme di jabatan federal, dan dia akan mengikuti fakta dan menegakkan keadilan dengan rasa keadilan dan rasa hormat mendalam untuk supremasi hukum," sebut Senator senior AS dari Partai Demokrat, Chuck Schumer, dalam pernyataannya.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Lihat juga Video: Trump Serang Biden: Presiden Paling Korup dalam Sejarah AS!

[Gambas:Video 20detik]



Choudhury sempat menghadapi penolakan dari beberapa Senator Partai Republik setelah dia memberikan jawaban yang tidak konsisten soal apakah dirinya memang berkomentar pada acara Universitas Princeton tahun 2015 yang menyebut polisi membunuh pria kulit hitam tak bersenjata 'setiap hari'.

Dalam suratnya kepada panel Komisi Kehakiman Senat AS, Choudhury menyatakan bahwa: "Pernyataan seperti itu tidak sesuai dengan rasa hormat mendalam yang saya miliki terhadap penegakan hukum."

Choudhury diketahui juga sempat menjadi juru tulis untuk hakim di pengadilan distrik New York dan Pengadilan Banding Sirkuit Kedua AS, yang meninjau kasus-kasus dari pengadilan federal New York, Connecticut dan Vermont.

Sebelum Choudhury, Biden menunjuk Zahid Quraishi sebagai hakim Muslim pertama dalam sejarah AS. Senat AS mengukuhkan Quraishi sebagai hakim untuk pengadilan federal New Jersey tahun 2021 lalu.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads