Dilansir kantor berita AFP, Jumat (16/6/2023), Kepolisian Singapura (SPF) mengatakan bahwa robot-robot telah mulai dikerahkan di Terminal 4 Bandara Changi pada April "untuk menambah petugas polisi garis depan dalam melakukan patroli tempat".
Lebih banyak robot patroli akan dikerahkan di seluruh negara berpenduduk 5,6 juta orang tersebut. Sebagai negara dengan populasinya yang kecil dan tingkat kelahiran yang rendah, Singapura berarti harus menggunakan teknologi untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja.
"SPF berencana untuk secara bertahap mengerahkan lebih banyak robot patroli untuk meningkatkan operasi polisi di Singapura," kata SPF dalam sebuah pernyataan, tanpa memberikan batasan waktu.
Robot-robot patroli itu dilengkapi dengan kamera, sensor, speaker, panel layar, penutup mata, dan sirene.
Tiang yang dapat diperpanjang dengan kamera 360 derajat memberikan pandangan di lapangan kepada petugas di ruang situasi, dan saluran dua arah memungkinkan mereka untuk berbicara langsung dengan publik.
"Robot patroli adalah tambahan terbaru untuk persenjataan teknologi SPF, yang mampu melakukan patroli otonom dan memberi polisi gambaran situasional yang ditingkatkan untuk memungkinkan keputusan dan pengambilan keputusan yang lebih baik," kata SPF dalam pernyataannya.
Dengan menggunakan penutup mata, sirene, dan pengeras suara, robot tersebut dapat "melakukan penjagaan atau memperingatkan orang-orang di sekitar selama insiden sebelum kedatangan polisi manusia," menurut pernyataan kepolisian tersebut.
Simak juga Video 'Jokowi Tawarkan Hunian di IKN ke Warga Singapura, PKS: Hanya Basa-basi':
(ita/ita)