Kekuatan spiritual disebut-sebut ikut berperan dalam penemuan 4 bocah bersaudara di hutan Amazon wilayah Kolombia. Para bocah itu dievakuasi usai 40 hari berjuang bertahan hidup di belantara hutan.
Luis Acosta dari National Indigenous Organization of Colombia (ONIC) atau sebutlah organisasi masyarakat asli atau pribumi di Kolombia bercerita pada kantor berita AFP tentang hal itu, seperti dilansir Minggu (11/6/2023). Pun keempat bocah itu disebut sudah dididik untuk bisa mengenali tumbuhan yang layak dimakan ketika berada di hutan.
Acosta menyebut para bocah itu dijiwai 'kekuatan spiritual' yang menjadi kepercayaan para masyarakat asli Kolombia. Pemimpin ONIC lainnya, Javier Betancourt, turut mengamini hal itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memiliki hubungan khusus dengan alam. Dunia membutuhkan hubungan jenis ini dengan alam, yang mendukung para suku asli untuk hidup di hutan dan merawatnya," sebut Betancourt.
Tim penyelamat yang terdiri dari para tentara bekerja berdampingan dengan para pelacak yang berasal dari masyarakat pribumi. Presiden Kolombia Gustavo Petro memuji apa yang disebutnya sebagai 'meeting of indigenous and military knowledge' atau bisa disebut sebagai kesepahaman cara berpikir antara pengetahuan militer dan para masyarakat pribumi'.
Saat pencarian, helikopter militer menyiarkan rekaman suara dari nenek para bocah itu untuk tetap bersama sampai mereka berhasil dievakuasi. Rekaman suara itu dalam bahasa Huitoto sebagai bahasa masyarakat asli di sana.
"Adalah Presiden Petro yang membuat kami bisa bekerja bersama," kata Acosta merujuk pada kerja sama antara para ahli pribumi dengan tentara.
"Di awal pertemuan, 8 hari sebelum pencarian, Presiden memberitahu kami bahwa kami dibutuhkan oleh para tentara untuk pencarian karena mereka tidak bisa melakukan ini sendiri," imbuhnya.
Empat Bocah Dievakuasi Usai Bertahan Hidup 40 Hari
Sebelumnya diberitakan 4 bocah bersaudara dievakuasi dari hutan belantara Amazon di wilayah Kolombia usai 40 hari bertahan hidup. Mereka merupakan korban kecelakaan pesawat pada 1 Mei 2023 yang menewaskan ibu mereka beserta pilot dan seorang lainnya.
Dilansir AFP, Minggu (10/6/2023), 4 bocah yang dijuluki 'children of the bush' oleh kakeknya itu mengonsumsi tepung yucca--mirip dengan tapioka--yang ditemukan di puing-puing pesawat. Mereka juga disebut memiliki pengetahuan mengenai biji-bijian, akar, dan tanaman apa saja yang layak makan sehingga bisa bertahan hidup selama itu meski saat dievakuasi dalam kondisi lemas.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Selamat dari Kecelakaan Pesawat, 4 Bocah Ini Berjuang 40 Hari di Amazon':
Sebelum akhirnya dievakuasi, keempat anak itu diyakini hidup berdasarkan gambar satelit menunjukkan jalan yang telah diambil anak-anak itu di tengah hutan. Tim penyelamat pun menemukan beberapa barang mereka, tempat berlindung sementara dan buah yang setengah dimakan.
"Berdasarkan bukti, kami menyimpulkan bahwa anak-anak itu masih hidup," kata pemimpin tim penyelamat Jenderal Pedro Sanchez kepada W Radio.
"Jika mereka mati, akan mudah menemukannya karena mereka akan diam dan anjing pelacak akan menemukan mereka," tambahnya.
Sekitar 200 tentara dan penduduk asli yang mengetahui medan dikerahkan menyisir kawasan hutan lebat seluas sekitar 320 kilometer persegi itu. Meski demikian, Sanchez sempat merasa aneh karena anak-anak itu tidak berhenti meskipun angkatan udara telah membuang 10.000 selebaran ke hutan.
Selebaran itu berisi instruksi dalam bahasa Spanyol dan bahasa mereka sendiri agar anak-anak itu tetap tinggal di lokasi supaya mudah ditemukan. Selebaran itu juga berisi tips bertahan hidup. Militer juga telah menjatuhkan paket makanan dan air kemasan untuk anak-anak.
Jenderal tersebut mengatakan tim pencari percaya mereka berada dalam jarak 100 meter (328 kaki) dari anak-anak tersebut, tetapi badai, vegetasi yang lebat, dan medan berawa mencegah tim penyelamat mencapai anak-anak tersebut dengan cepat.
Helikopter angkatan udara dan citra satelit terus digunakan dalam pencarian di daerah yang menjadi rumah bagi jaguar, puma, ular, dan predator lainnya tersebut. Anggota keluarga mengatakan anak tertua mengenal hutan dengan baik.
Setelah 40 hari berlalu, empat anak dari komunitas pribumi di Kolombia itu akhirnya ditemukan dalam keadaan hidup di area hutan. Anak-anak itu ditemukan dalam kondisi lemah setelah bertahan hidup sendiri selama puluhan hari di hutan belantara.
Anak-anak itu diselamatkan oleh pasukan militer Kolombia pada Jumat (9/6) waktu setempat di dekat perbatasan antara Provinsi Caqueta dan Provinsi Guaviare, yang terletak dekat lokasi jatuhnya pesawat ringan yang merekatumpangi.