Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan melakukan kunjungan kenegaraan ke China pekan depan. Kunjungan ini dilakukan setelah Beijing menyatakan kesiapan untuk membantu memfasilitasi perundingan damai Palestina dan Israel.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (10/6/2023), China memposisikan diri sebagai mediator di Timur Tengah, dengan menengahi pemulihan hubungan antara Arab Saudi dan Iran -- rival di kawasan Timur Tengah di mana Amerika Serikat selama beberapa dekade menjadi penengah utama -- pada Maret lalu.
"Atas undangan Presiden Xi Jinping, Presiden negara Palestina Mahmoud Abbas akan melakukan kunjungan kenegaraan ke China mulai tanggal 13 Juni hingga 16 Juni," tutur juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia menjadi kepala negara Arab pertama yang diterima oleh China tahun ini, sepenuhnya mewujudkan hubungan baik tingkat tinggi antara China-Palestina, yang secara tradisional bersahabat," imbuh juru bicara Kementerian Luar Negeri China lainnya, Wang Wenbin, dalam pernyataan terpisah.
Disebutkan oleh Wang bahwa Abbas merupakan 'teman lama dan sahabat baik orang-orang China'.
"China selalu dengan tegas mendukung rakyat Palestina untuk memulihkan hak-hak nasional mereka yang sah," tegasnya.
Beijing telah berupaya meningkatkan hubungan dengan negara-negara Timur Tengah, menantang pengaruh lama AS di kawasan itu -- upaya yang menuai teguran dari Washington.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sementara pada April lalu, seperti dilaporkan kantor berita Xinhua, Menteri Luar Negeri (Menlu) China Qin Gang memberitahu Menlu Palestina dan Israel bahwa Beijing bersedia membantu perundingan damai.
Qin mengatakan kepada Menlu Palestina Riyad Al-Maliki bahwa negaranya mendukung dilanjutkannya perundingan damai sesegera mungkin. Diketahui bahwa perundingan damai Palestina-Israel terhenti sejak tahun 2014.
Dalam percakapan dengan Menlu Palestina dan Israel, Qin menekankan dorongan China untuk perundingan damai atas dasar penerapan 'solusi dua negara'.
"Perjuangan Palestina adalah inti dari masalah di Timur Tengah. Ini berkaitan dengan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah dan pada keadilan internasional," cetusnya.