Dua anak masih dalam kondisi kritis, sehari setelah ditikam oleh seorang pria di sebuah taman di wilayah Pegunungan Alpen Prancis.
"Masih ada dua anak yang dianggap dalam kondisi kritis," kata juru bicara pemerintah Olivier Veran dalam wawancara dengan media Prancis, menambahkan bahwa anak-anak tersebut telah menjalani "intervensi pembedahan".
Dia juga memperingatkan agar tidak langsung mengambil kesimpulan dalam kasus tersebut, di mana tersangka penyerang adalah seorang pengungsi Suriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jelas kita butuh transparansi, dan semuanya harus dilakukan agar drama seperti ini tidak terjadi lagi, tapi setelah kita melakukan pekerjaan pendahuluan," ujarnya seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (9/6/2023).
Dalam serangan penusukan yang mengejutkan negara itu, seorang pria bersenjatakan pisau menikam empat anak prasekolah dan dua orang dewasa pada Kamis (8/6) di taman bermain dan taman umum di kota Annecy, yang biasanya tenang.
Anak-anak yang jadi korban berusia antara 22 bulan dan 36 bulan.
Motif penyerangan itu masih belum jelas, dengan jaksa setempat mengatakan "tidak ada motif teroris yang jelas".
Tersangka penyerang adalah seorang pengungsi Suriah, yang diidentifikasi sebagai Abdalmasih H, yang menurut para pejabat tidak berada di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol.
Simak Video 'Pria Berpisau Tiba-tiba Tikam Anak-anak di Prancis':
Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne mengatakan bahwa penyerang "tidak dikenal oleh dinas intelijen mana pun" dan tidak memiliki "riwayat masalah kejiwaan".
Abdalmasih H baru-baru ini bercerai dari seorang perempuan warga negara Swedia. Pria berusia 30-an tahun itu sebelumnya pernah tinggal selama 10 tahun di Swedia, di mana dia mendapat status pengungsi pada bulan April, kata sumber keamanan dan mantan istrinya kepada AFP.
Dia juga mencari suaka di Swiss, Italia, dan Prancis. Permohonan suakanya di Prancis ditolak pada Minggu lalu karena dia sudah mendapatkan status pengungsi di Swedia, kata para pejabat.