Dokumen yang bocor tersebut menunjukkan bahwa badan intelijen Eropa yang tidak disebutkan namanya, memberi tahu agen mata-mata AS pada Juni 2022, empat bulan setelah Rusia menginvasi Ukraina, bahwa para penyelam militer Ukraina yang melapor langsung ke panglima militer negara itu sedang merencanakan serangan tersebut.
Jalur pipa Nord Stream 1 dan 2, yang dibangun untuk membawa gas alam dari Rusia ke Jerman, diguncang oleh ledakan bawah laut pada 26 September tahun lalu. Ledakan itu membuat sistem tidak berfungsi dan memutus potensi sumber pendapatan miliaran dolar untuk Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insiden yang tampaknya merupakan sabotase tersebut memicu keadaan darurat di seluruh kawasan karena memutus pasokan energi penting untuk Eropa, di saat perang Rusia-Ukraina telah membuat harga minyak meroket.
Sejumlah negara termasuk Ukraina, Rusia dan Amerika Serikat telah dituduh mendalangi ledakan itu, tetapi semuanya menolak bertanggung jawab.
(ita/ita)