Mantan wakil presiden (wapres) Amerika Serikat Mike Pence pada Rabu (7/6) mengumumkan keikutsertaannya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2024. Dia akan melawan mantan bosnya, Donald Trump untuk nominasi capres dari Partai Republik.
"Hari ini, di hadapan Tuhan dan keluarga saya, saya mengumumkan bahwa saya mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat," kata Pence dalam video kampanye online, seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (7/6/2023)..
Pengumuman Pence ini datang dua hari setelah surat-surat yang diajukan ke Komisi Pemilihan Federal AS menunjukkan dia secara resmi mengikuti pemilihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya percaya pada rakyat Amerika, dan saya yakin Tuhan belum selesai dengan Amerika," tulis pria berusia 64 tahun itu dalam cuitan di Twitter yang menyertai video tersebut.
"Bersama-sama, kita dapat mengembalikan Negara ini, dan hari-hari terbaik untuk Bangsa Terbesar di Bumi akan datang!" tulis Pence.
Selama menjabat, Pence dikenal sebagai wakil presiden yang sangat setia yang bertahan dengan Trump selama empat tahun yang dilanda skandal di Gedung Putih.
Namun, dia kemudian banyak dimusuhi di lingkaran Trump setelah menolak tuntutan Trump agar dia membatalkan pilpres 2020 dalam perannya sebagai presiden Senat.
Dicecar terus-menerus oleh Trump setelah kemenangan Joe Biden dalam pilpres -- dan bahkan dicemooh di sebuah konferensi konservatif dengan teriakan "pengkhianat!" -- Pence terus memuji Trump di depan umum.
Namun, hal itu berubah setelah rentetan klaim palsu Trump tentang kecurangan pemilu menyebabkan massa meneriakkan agar Pence digantung di gedung US Capitol.
Selain Trump, Pence akan bersaing dengan sejumlah kandidat capres Partai Republik lainnya, termasuk Gubernur Florida Ron DeSantis dan mantan gubernur New Jersey, Chris Christie.