Menteri Luar Negeri (Menlu) Meksiko Marcelo Ebrard mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya. Ebrard juga menyatakan akan mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) dari partai berkuasa, yang dipimpin oleh Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, dalam pemilu presiden (pilpres) tahun depan.
Seperti dilansir AFP, Rabu (7/6/2023), Ebrard mengumumkan pengunduran diri dan pencapresan dirinya itu dalam pernyataan yang dirilis pada Selasa (6/6) waktu setempat.
"Saya menyampaikan pengunduran diri saya... dengan tujuan mendedikasikan diri saya sepenuhnya, dengan sukacita dan tekad, untuk mempertahankan proyek yang dipimpin oleh presiden kita," ucap Ebrard dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lopez Obrador yang memimpin Partai Morena yang kini berkuasa, dibatasi hanya bisa menjabat satu periode oleh konstitusi Meksiko.
Namun capres yang dicalonkan oleh Partai Morena masih jauh dari kepastian, dengan beberapa politisi Meksiko lainnya memperebutkan peluang untuk menjadi capres dari partai tersebut.
Sejumlah jajak pendapat terbaru menunjukkan Wali Kota Mexico City Claudia Sheinbaum unggul dalam pencapresan itu. Siapapun yang memenangi pemilu pendahuluan akan memiliki peluang yang bagus untuk memenangkan pemilu, yang didukung oleh popularitas Obrador Lopez saat ini.
Simak Video 'Geger Penemuan 45 Tas Berisi Potongan Tubuh Manusia di Meksiko':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Partai Morena yang baru berusia satu dekade, kini memegang kekuasaan atau membaginya dengan sekutu-sekutunya di sebanyak 22 negara bagian, dari total 32 negara bagian yang ada di Meksiko.
Kekuasaan itu semakin diperkuat dalam pemungutan suara pada Minggu (4/6) waktu setempat di negara bagian Mexico, memiliki nama yang sama dengan negaranya dan merupakan salah satu markas kuat Partai Revolusioner Institusional yang sebelumnya mendominasi.
Pengunduran diri Ebrard itu berlaku efektif sejak Senin (5/6) waktu setempat. Penggantinya belum diumumkan oleh pemerintah Meksiko.