Apa Itu Sherpa? Penyelamat Pendaki Malaysia di Zona Kematian Puncak Everest

Apa Itu Sherpa? Penyelamat Pendaki Malaysia di Zona Kematian Puncak Everest

Fathia Nabila Qonita - detikNews
Selasa, 06 Jun 2023 21:29 WIB
Sherpa selamatkan pendaki Malaysia di Gunung Everest
Sherpa selamatkan pendaki Gunung Everet asal Mayalia (Foto: CNN)
Jakarta -

Apa itu Sherpa? Sosok Sherpa asal Nepal bernama Geljie kini tengah ramai diperbincangkan. Ketangguhanya usai menyelematkan seorang pendaki asal Malaysia yang nyaris tewas di Gunung Everest mendapatkan sorotan publik.

Situasi menegangkan itu terjadi di zona kematian atau 'death zone' yang terletak di dekat puncak Everest dengan ketinggian mencapai 8.849 meter. Ketika insiden itu terjadi, Geljie harus rela meninggalkan misi pendakian bersama kliennya untuk menyelamatkan pendaki itu.

Misi penyelamatan dilakukan Geljie dengan cara mengikat pendaki itu di punggungnya dan menggendongnya turun sejauh 600 meter. Misi ini dilakukan oleh Geljie seorang diri selama enam jam, sebelum akhirnya ada seorang pemandu lain yang bergabung dan membantunya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui Geljie sudah melakukan lebih dari 55 aksi penyelamatan selama dirinya menjadi seorang Sherpa. Namun, Geljie mengaku bahwa misi penyelamatan pada 18 Mei lalu adalah penyelamatan paling sulit yang pernah dilakukan sepanjang hidupnya.

Lalu, sebenarnya apa itu Sherpa? Seberapa penting perannya dalam pendakian di Gunung Everest? Serta siapa saja Sherpa yang tak kalah tangguh dari Gelje? Simak ulasannya berikut ini.

ADVERTISEMENT

Apa Itu Sherpa?

Dilansir dari laman Britannica, Sherpa atau Sharwa adalah kelompok etnis yang tinggal di pengunungan Nepal. Sherpa Nepal tinggal di distrik Solu-Khumbu, di sekitar pengunungan Himalaya. Sebagian besar orang-orang Sherpa kini menggantungkan hidup mereka menjadi pemandu untuk pendakian berbagai gunung di Himalaya.

Nama Sherpa juga berarti "orang timur", yang mengacu pada asal mereka di Khams, Tibet Timur. Mereka mulai bermigrasi pada abad ke-15, mencari nafkah selama berabad-abad sebagai, penggembala, dan petani.

Istilah Sherpa sekarang ini lebih banyak mengacu pada berbagai kelompok etnis di wilayah tersebut yang menunjukkan keterampilan mendaki gunung dan trekking yang sangat baik. Meski begitu, tak semua pemandu di Himalaya merupakan Sherpa.

Sherpa baru memulai pendakian mereka saat abad ke-20. Sebab mereka menganggap gunung sebagai rumah para dewa. Meskipun sejak itu mereka menerima pendakian gunung sebagai mata pencaharian, para Sherpa tetap mempertahankan rasa hormat mereka terhadap pegunungan dan berusaha mencegah pendaki asing agar tidak mencemari lingkungan.

Pentingnya Peran Sherpa sebagai Pemandu Pendakian

Kini banyak Sherpa yang bekerja sebagai pemandu untuk ekspedisi di Pegunungan Himalaya, salah satunya Gunung Everest. Sherpa bertindak sebagai pemandu sekaligus porter untuk para turis.

Dilansir dari situs highlandexpeditions, Sherpa melakukan segalanya mulai dari membantu mendirikan tenda hingga membawa logistik pendaki ke kamp yang lebih tinggi. Sherpa juga mengatur rute pendakian dan membantu pendaki untuk mencapai puncak gunung. Kemampuan mendaki yang luar biasa ini merupakan hasil adaptasi genetik akibat sudah hidup di ketinggian selama beberapa generasi.

Siapa Sherpa yang Paling Terkenal?

Selain Gelje, ada tiga Sherpa lain yang juga tak kalah hebat. Seperti dilansir dari situs highlandexpeditions, berikut ini adalah nama-namanya:

  1. Ang Tharkay
    Mengutip dari situs Everest Today, Ang Tharkay adalah salah seorang generasi pertama Sherpa yang menaklukkan Gunung Everest. Ang Tharkay juga bergabung dalam ekspedisi ke Gunung Everest pada tahun 1951 bersama dengan Eric Shipton dan Edmund Hillary.
  2. Tenzing Norgay
    Selain Ang Tharkay, ada pula Tenzing Norgay atau biasa juga disebut Sherpa Tenzing. Sherpa Tenzing adalah seorang pendaki gunung Nepal-India. Dia adalah salah satu dari dua orang pertama yang diketahui mencapai puncak Gunung Everest, yang dicapainya bersama Edmund Hillary pada 29 Mei 1953.
  3. Lhakpa Sherpa
    Lhakpa adalah wanita Nepal pertama yang mendaki dan menuruni Everest. Di usia 48 tahun, dia telah mendaki Everest sebanyak sembilan kali, lebih banyak dari pendaki wanita lainnya.
  4. Babu Chiri
    Babu Chiri dikenal karena dua rekor dunianya yang berkaitan dengan Gunung Everest. Dia berhasil bertahan di puncak selama 21 jam tanpa oksigen tambahan dan juga menyelesaikan pendakian gunung tercepat dalam 16 jam 56 menit. Menurut keterangan dari situs Everest History, Babu Chiri mendaki Everest sebanyak sepuluh kali, tetapi sayangnya meninggal dalam upayanya yang ke-11.
  5. Apa Sherpa
    Apa Sherpa merupakan pendaki gunung dan pemandu yang mencetak rekor pendakian Gunung Everest sebanyak 21 kali. Rekor ini kemudian dilampaui oleh Sherpa lainnya pada tahun 2018.

Demikian penjelasan mengenai apa itu Sherpa dan serba-serbinya. Semoga bermanfaat!

(wia/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads