Seruan Pertemuan PBB dari Paman Sam Meski Satelit Korut Gagal Diluncurkan

Seruan Pertemuan PBB dari Paman Sam Meski Satelit Korut Gagal Diluncurkan

Haris Fadhil - detikNews
Jumat, 02 Jun 2023 20:30 WIB
A TV screen shows a file image of North Koreas rocket launch during a news program at the Seoul Railway Station in Seoul, South Korea, Wednesday, May 31, 2023. North Korea launched a purported rocket Wednesday, a day after the country announced a plan to put its first military spy satellite into orbit, South Koreas military said. (AP Photo/Ahn Young-joon)
Ilustrasi peluncuran satelit Korut (Foto: AP Photo/Ahn Young-joon)
Washington DC -

Korea Utara (Korut) gagal meluncurkan satelit mata-mata. Namun, Amerika Serikat (AS) tetap menyerukan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar pertemuan membahas aksi Korut tersebut.

Dilansir AFP, Rabu (31/5/2023), Korut telah mengabarkan kepada negara tetangganya, Selasa (30/5), bahwa akan ada peluncuran 'satelit mata-mata militer no 1'.

Pyongyang mengklaim satelit mata-mata buatannya akan 'sangat diperlukan untuk melacak, memantau dan mengatasi secara langsung tindakan militer berbahaya AS dan pasukan pengikutnya'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peluncuran satelit yang dilakukan pada Rabu (31/5) itu merupakan yang kelima sejak tahun 1998. Tiga di antaranya gagal dan dua peluncuran berhasil membawa satelit ke orbit luar angkasa, namun sinyal dari peluncuran itu tidak pernah terdeteksi yang mengindikasikan adanya malfungsi.

Otoritas luar angkasa Korut mengumumkan peluncuran satelit mata-mata militer bernama 'Malligyong-1' melalui kantor berita Korean Central News Agency (KCNA). Satelit itu kemudian jatuh ke lautan segera setelah diluncurkan ke orbit luar angkasa.

ADVERTISEMENT

"Meluncurkan satelit mata-mata militer, 'Malligyong-1', yang dipasang pada roket pembawa tipe baru, 'Chollima-1', di Lapangan Peluncuran Satelit Sohae di Distrik Cholsan, Provinsi Phyongan Utara pada pukul 06.27 waktu setempat, pada 31 Mei," sebut KCNA dalam laporannya.

Laporan KCNA mengatakan roket yang membawa satelit mata-mata itu gagal mencapai orbit dan terjatuh 'setelah kehilangan daya dorong akibat awal abnormal dari mesin tahap kedua setelah pemisahan tahap pertama selama peluncuran normal'.

"Otoritas terkait akan menyelidiki secara menyeluruh kerusakan serius yang terungkap dalam peluncuran satelit, mengambil langkah-langkah ilmiah dan teknologi yang mendesak untuk mengatasinya dan melakukan peluncuran kedua secepat mungkin," ujar KCNA dalam laporannya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sirine peringatan di Jepang dan Korea Selatan (Korsel) sempat menyala usai roket yang membawa satelit Korut itu gagal mencapai orbit. Meski demikian, kedua negara tersebut segera mencabut peringatan.

Korut sendiri mengklaim siap meluncurkan lebih banyak satelit mata-mata. Adik pemimpin Korut Kim Jong Un, Kim Yo Jong, menegaskan satelit pengintai militer negara itu dalam waktu dekat akan meluncur ke orbit. Dia bersumpah Pyongyang bakal meningkatkan misi pengintaian militernya, demikian laporan media KCNA, Kamis (1/6).

"Kami siap untuk melakukan apa saja demi mempertahankan kedaulatan dan kepentingan Korea Utara," ujar Kim, seorang perempuan petinggi pemerintahan yang berkuasa di Korea Utara, dalam pernyataannya kepada kantor berita resmi Korut, KCNA, seperti dilansir DW.

AS Serukan Pertemuan PBB

Meski Korut gagal meluncurkan satelitnya, AS tetap menyerukan pertemuan Dewan Keamanan PBB. Dilansir Channel News Asia, Jumat (2/6/2023), Washington mengutuk upaya peluncuran satelit itu.

AS menyatakan peluncuran itu menggunakan teknologi rudal balistik yang melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB. Juru bicara misi AS untuk PBB, Nate Evans, menyerukan pertemuan terbuka tentang peluncuran satelit itu.

Diplomat PBB lainnya mengatakan pertemuan itu akan dilakukan bersama dengan Albania, Ekuador, Prancis, Jepang, Malta, dan Inggris.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan "Program nuklir dan rudal Korea Utara yang berbahaya dan membuat tidak stabil mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan".

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads