Pemerintah Rusia menyebut tentang penggunaan perangkat keras militer buatan Amerika Serikat oleh para petempur pro-Ukraina yang melakukan serangan di wilayah perbatasan Rusia minggu ini. Rusia menyebut itu adalah bukti keterlibatan Barat yang semakin besar dalam konflik Ukraina.
Dilansir kantor berita Reuters dan Channel News Asia, Kamis (25/5/2023), sebelumnya, militer Rusia mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya telah mengalahkan para petempur yang menyerang wilayah perbatasan Rusia, Belgorod dengan kendaraan lapis baja pada hari sebelumnya. Militer Rusia mengklaim telah menewaskan lebih dari 70 "nasionalis Ukraina" dan membuat sisanya kembali ke Ukraina.
Militer Rusia menyatakan telah menghancurkan empat kendaraan lapis baja dan lima truk pick-up untuk mengusir para pelaku rentetan serangan di wilayah perbatasan Rusia. Itu merupakan salah satu serangan terbesar ke tanah Rusia dari Ukraina sejak Moskow meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina, 15 bulan lalu.
Rekaman dari beberapa kendaraan hancur yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan perangkat keras militer buatan AS seperti truk militer Humvee.
"Bukan rahasia lagi bagi kami bahwa semakin banyak peralatan dikirim ke angkatan bersenjata Ukraina," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan ketika ditanya tentang penggunaan perangkat keras buatan Barat oleh para petempur.
"Bukan rahasia lagi bahwa peralatan ini digunakan untuk melawan militer kami sendiri. Dan bukan rahasia lagi bagi kami bahwa keterlibatan langsung dan tidak langsung negara-negara Barat dalam konflik ini semakin meningkat dari hari ke hari. Kami menarik kesimpulan yang tepat," imbuhnya.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu berjanji pada hari Rabu (24/5) waktu setempat bahwa Moskow akan menanggapi setiap serangan lintas batas oleh militan Ukraina dengan cepat dan "sangat keras".
Lihat juga Video: Jokowi Bertemu Zelenskyy: Turut Berduka Atas Korban yang Berjatuhan
(ita/ita)