Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan bahwa dirinya telah menerima 'jaminan tegas' dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahwa negaranya tidak akan menggunakan jet-jet tempur F-16 yang dipasok negara-negara Barat untuk masuk ke wilayah Rusia.
Seperti dilansir Reuters, Senin (22/5/2023), Biden menuturkan kepada wartawan di Hiroshima, Jepang, pada akhir pertemuan pemimpin dunia bahwa jet tempur F-16 bisa digunakan 'di mana saja pasukan Rusia berada di dalam Ukraina dan wilayah itu'.
Diungkapkan Biden, pada Minggu (21/5) waktu setempat, bahwa 'sangat tidak mungkin' jet tempur F-16 akan digunakan dalam serangan Ukraina yang dilancarkan beberapa pekan ke depan.
Namun, lanjut Biden, pasukan Kiev membutuhkan senjata semacam itu untuk mempertahankan diri melawan pasukan Rusia yang ada di luar jangkauan mereka saat ini.
Para pemimpin negara-negara anggota G7 dalam akhir pertemuan di Jepang pada Minggu (21/5) waktu setempat menegaskan tidak akan mundur dari posisinya mendukung Ukraina, dalam peringatan kepada Presiden Vladimir Putin yang mengklaim telah menguasai kota Bakhmut. Klaim Putin dibantah oleh otoritas Ukraina.
Biden mengumumkan paket bantuan militer terbaru senilai US$ 375 juta (Rp 5,5 triliun) untuk Ukraina dalam akhir pertemuan G7 di Hiroshima, yang berlangsung selama tiga hari.
Di hadapan pemimpin negara G7, Biden menyatakan negaranya mendukung program pelatihan bersama untuk para pilot Ukraina dalam menerbangkan jet tempur F-16, meskipun Kiev belum mendapatkan komitmen publik secara spesifik untuk pengiriman pasokan jet tempur canggih buatan AS itu.
Lihat juga Video 'Kyiv Dihujani Serangan Udara Rusia':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)