Inggris dan Belanda sedang mengupayakan 'koalisi internasional' untuk membantu Ukraina mendapatkan pasokan jet tempur F-16. Pemerintah Ukraina menganggap jet tempur canggih buatan Amerika Serikat (AS) itu sangat vital untuk pertahanan dalam melawan serangan udara Rusia yang semakin intens.
Seperti dilansir CNN, Rabu (17/5/2023), upaya yang dilakukan London dan Amsterdam itu diungkapkan oleh juru bicara Perdana Menteri (PM) Rishi Sunak dalam pernyataannya kepada wartawan pada Selasa (16/5) waktu setempat.
Menurut dokumen Downing Street yang dirilis usai pertemuan Sunak dengan PM Belanda Mark Rutte dalam KTT Dewan Eropa di Islandia, dua negara sekutu NATO itu tengah berupaya mendapatkan pasokan jet tempur F-16 untuk Ukraina, juga memastikan pelatihan para pilot Kiev untuk menerbangkan jet tempur itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ukraina yang sebelumnya mengatakan jet tempur canggih itu sangat esensial untuk bertahan dalam melawan serangan rudal dan drone Rusia, menyambut baik pengumuman yang disampaikan pemimpin Inggris dan Belanda itu.
"Kami membutuhkan jet F-16, dan saya berterima kasih kepada sekutu-sekutu kami atas keputusan mereka untuk mengupayakan ke arah ini, termasuk melatih pilot-pilot kami," ucap kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak.
Disebutkan Yermak bahwa Belgia, yang juga sekutu NATO, telah 'mengonfirmasi kesiapan untuk melatih' para pilot Ukraina.
Inggris tidak memiliki jet tempur F-16 dalam Angkatan Udaranya, namun Belanda dan Belgia memiliki armada jet tempur canggih itu. Angkatan Udara AS sendiri memiliki nyaris 800 jet tempur F-16 dalam armadanya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat Video: Kyiv Dihujani Serangan Udara Rusia
Angkatan Udara AS menyebut jet tempur F-16, yang pertama mengudara tahun 1978, sebagai 'sistem senjata dengan performa tinggi yang relatif murah'. Jet tempur bermesin tunggal itu bisa melancarkan serangan udara-ke-udara atau serangan ke daratan, juga bisa terbang dalam segala kondisi cuaca hingga jangkauan 860 kilometer.
Ini akan menjadi peningkatan substansial untuk jet tempur dalam armada militer Ukraina saat ini, yang sebagian besar merupakan pesawat tempur era Soviet yang dimiliki Angkatan Udara Kiev sebelum Rusia menginvasi atau diberikan oleh negara-negara Eropa lainnya, seperti Polandia.
Presiden Volodymyr Zelensky berulang kali menyerukan pasokan jet tempur F-16, namun banyak sekutu Ukraina enggan memasok Kiev dengan persenjataan yang mampu menjangkau wilayah Rusia itu.
Pada awal invasi Rusia, AS meyakini bahwa memasok jet tempur ke Ukraina akan berisiko memicu eskalasi antara NATO dan Rusia.
Diketahui bahwa setiap pergerakan jet tempur F-16 ke Ukraina akan memerlukan persetujuan AS sebagai produsennya. Presiden Joe Biden pada awal tahun ini mengatakan bahwa Kiev tidak membutuhkan jet jempur.