Seorang sopir truk diadili setelah menabrak sebuah bus sekolah di pinggiran Melbourne, Australia. Tujuh anak-anak mengalami luka serius hingga harus dilarikan ke rumah sakit setempat akibat kecelakaan itu.
Seperti dilansir Associated Press, Rabu (17/5/2023), truk sampah yang dikemudikan seorang sopir berusia 49 tahun itu menabrak bagian belakang sebuah bus sekolah yang membawa 45 siswa dalam insiden pada Selasa (17/5) waktu setempat. Akibatnya, bus sekolah itu terguling di persimpangan jalan di wilayah pinggiran Eynesbury yang ada di Melbourne bagian barat.
Cedera di bagian kepala, amputasi lengan dan dugaan cedera tulang belakang dilaporkan oleh seorang petugas rumah sakit setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kecelakaan terjadi, anak-anak yang ada di dalam bus sekolah itu tengah dalam perjalanan kembali ke sekolah setelah bertanding dalam kejuaraan atletik.
Total ada 21 anak-anak yang awalnya dibawa dengan ambulans untuk mendapatkan perawatan medis, namun hingga Rabu (17/5) waktu setempat, hanya tujuh anak yang masih dirawat di rumah sakit.
CEO Royal Children's Hospital Melbourne, Bernadette McDonald, menuturkan bahwa anak-anak yang mengalami luka-luka berusia antara 5 tahun hingga 11 tahun.
Salah satu anak, sebut McDonald, dirawat di unit perawatan intensif rumah sakit tersebut. Dia mengungkapkan bahwa salah satu anak kehilangan salah satu lengannya akibat kecelakaan itu.
"Anak-anak mengalami banyak luka traumatis, termasuk amputasi lengan sebagian dan seluruhnya, banyak luka remuk, luka parah di kepala dan tubuh, cedera kepala, luka-luka akibat pecahan kaca dan tiga pasien ... sedang dipantau secara hati-hati untuk cedera tulang belakang," tuturnya kepada wartawan.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat juga Video: Sederet Fakta Kecelakaan Bus Terjun ke Jurang di Guci Tegal
Otoritas Pemadam Kebakaran setempat menyebut enam anak di antaranya sempat terjebak di dalam bus yang ringsek. Para petugas darurat harus memasuki bagian dalam bus melalui jendela yang ada di atap, dan kaca depan yang pecah digunakan sebagai pintu keluar darurat utama.
Paramedis yang dikerahkan ke lokasi melakukan perawatan di lokasi terhadap para korban lainnya yang tampak kebingungan namun tidak membutuhkan perawatan medis di rumah sakit.
Sopir bus itu yang berusia 52 tahun sempat dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka ringan, namun tidak dirawat inap. Sementara sang sopir truk tidak mengalami luka-luka apapun.
Sang sopir truk, yang namanya tidak diungkap ke publik, dijerat empat dakwaan pidana terkait mengemudi secara berbahaya hingga menyebabkan cedera serius Dia akan dihadirkan via video link dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Melbourne pada Rabu (17/5) waktu setempat.
Inspektur Kepolisian setempat, Michael Cruse, mengungkapkan kemungkinan adanya dakwaan tambahan yang akan dijeratkan terhadap sopir truk tersebut.
"Mengebut akan dipertimbangkan serta menjadi bagian dari penyelidikan," ucap Cruse kepada wartawan setempat.