Sistem pertahanan rudal Patriot buatan Amerika Serikat (AS) yang ada di Ukraina dinilai kemungkinan rusak, namun tidak hancur, akibat rentetan serangan rudal Rusia di dalam dan sekitar wilayah ibu kota Kiev pada Selasa (16/5) pagi waktu setempat.
Seperti dilansir CNN, Rabu (17/5/2023), hal tersebut disampaikan oleh seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya. Pejabat AS itu menuturkan kepada CNN bahwa Washington masih menaksir seberapa besar kerusakan yang terjadi pada sistem pertahanan rudal Patriot itu.
Penaksiran itu akan menentukan apakah sistem pertahanan udara itu perlu ditarik sepenuhnya atau bisa diperbaiki di lokasi oleh pasukan Ukraina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan via Telegram pada Selasa (16/5) waktu setempat mengklaim bahwa 'serangan presisi tinggi oleh sistem rudal hipersonik Kinzhal ke kota Kiev menghantam sistem rudal antipesawat Patriot buatan AS'.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS enggan memberikan komentar dan meminta CNN untuk menanyakan hal itu kepada pemerintah Ukraina.
Dalam pernyataan terpisah, para pejabat Kiev menyatakan negaranya berhasil menembak jatuh seluruh enam rudal hipersonik yang ditembakkan Rusia. Namun militer Ukraina menolak berkomentar saat dimintai tanggapan atas klaim Moskow bahwa sistem rudal Patriot terkena serangan mereka.
"Kami tidak bisa mengomentari ini. Kami tidak akan mengomentari sumber-sumber Rusia," tegas juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yurii Ihnat.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat Video: Kyiv Dihujani Serangan Udara Rusia
Ukraina saat ini memiliki dua sistem pertahanan udara Patriot di wilayahnya, dengan satu sistem disumbangkan oleh AS dan satu sistem lainnya disumbangkan secara bersama-sama oleh Jerman dan Belanda. Tidak diketahui secara jelas sistem rudal Patriot yang mana yang diduga mengalami kerusakan.
Namun hilangnya salah satu sistem pertahanan udara itu, bahkan untuk periode singkat, bisa mempengaruhi kemampuan Ukraina dalam Kiev di tengah gempuran rudal Rusia yang semakin meningkat.
Rusia pernah beberapa kali menargetkan sistem rudal Patriot di Ukraina dengan rudal hipersonik sebelumnya, termasuk pada 4 Mei lalu. Namun menurut sejumlah pejabat AS kepada CNN pekan lalu, serangan itu gagal dan Kiev berhasil menembak jatuh rudal-rudal Moskow sebelum mengenai sistem rudal Patriot.
Seorang pejabat AS lainnya, yang juga enggan disebut namanya, menuturkan kemungkinan rentetan rudal Rusia mengenai salah satu komponen baterai sistem rudal Patriot.
Sebuah sistem rudal Patriot terdiri atas enam komponen utama, yakni generator, satu set radar, pusat kendali, antena, pusat peluncuran dan rudal-rudal pencegat. Komponen-komponen itu beroperasi secara bersama-sama untuk menembakkan sebuah rudal Patriot dan secara sukses memandunya kepada target.
Baca juga: Ukraina Klaim Tembak Jatuh 18 Rudal Rusia |
Namun kerusakan parah pada salah satu atau lebih dari satu komponen akan memaksa Ukraina untuk mematikan sistem rudal Patriot, dan mungkin membawanya ke luar negeri untuk menjalani perbaikan secara ekstensif.
Sistem rudal Patriot memiliki radar yang kuat untuk mendeteksi target yang datang dari jarak jauh, menjadikannya platform pertahanan udara yang kuat yang mampu mencegat rudal balistik dan banyak lagi. Namun emisi radar yang diperlukan untuk mendeteksi ancaman dari kejauhan juga memungkinkan musuh untuk mendeteksi baterai rudal Patriot dan menemukan lokasinya.
Para pejabat AS meyakini militer Rusia mampu menangkap sinyal yang dipancarkan sistem rudal Patriot, yang memungkinkan mereka untuk menargetkan sistem itu dengan rudal hipersonik, yang disebut Kinzhal atau Killjoy.
Tidak seperti pertahanan udara jarak dekat yang bersifat mobile dan sulit ditargetkan, baterai sistem rudal Patriot yang berukuran besar dan bersifat stasioner, memungkinkan pasukan Rusia untuk membidik lokasinya dari waktu ke waktu.