Tuduhan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin cawe-cawe Pemilihan Presiden (Pilpres) Turki menyeruak jelang pemungutan suara. Tudingan itu pun dibantah keras oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Tudingan adanya campur tangan Putin di Pilpres Turki itu dilontarkan rival Erdogan, Kemal Kilicdaroglu. Pada Kamis (11/5), Kilicdaroglu memperingatkan Rusia untuk tidak mencampuri Pemilu Turki. Dia menuding ada upaya campur tangan Rusia mendukung Erdogan yang diketahui dekat dengan Putin.
Dilansir Reuters dan Associated Press, Kilicdaroglu yang menjadi penantang utama Erdogan menegaskan partainya memiliki bukti konkret yang menunjukkan Moskow bertanggung jawab atas konten 'deepfake' yang beredar secara online menjelang Pemilu besok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Teman-teman Rusia kami yang terkasih. Anda berada di balik montase, konspirasi dan konten deepfake yang tersebar di negara ini kemarin," demikian pernyataan Kilicdaroglu via Twitter dalam bahasa Turki dan bahasa Rusia pada Kamis (11/5) waktu setempat.
"Jika Anda menginginkan persahabatan kita berlanjut setelah 15 Mei, Anda harus melepaskan tangan Anda dari negara Turki. Kami masih mendukung kerja sama dan persahabatan," imbuh pernyataan itu.
Saat ditanya dalam wawancara dengan Reuters soal mengapa dirinya menuduh Rusia bertanggung jawab atas konten online palsu yang beredar jelas pemilu Turki, Kilicdaroglu menjawab: "Jika kami tidak memilikinya (bukti konkret), saya tidak akan men-tweet itu". Namun, Kilicdaroglu tidak menjelaskan lebih lanjut soal konten online yang dimaksud.
Kilicdaroglu menegaskan tidak bisa diterima jika Rusia mencampuri urusan dalam negeri Turki. Namun demikian, dia mengatakan akan berusaha menjaga hubungan baik dengan Moskow jika menang Pilpres Turki.
"Kami merasa itu tidak bisa diterima jika negara lain mencampuri proses pemilu Turki untuk mendukung salah satu partai politik. Saya ingin seluruh dunia menyadari hal ini, itulah mengapa saya membuat seruan secara terbuka melalui tweet," jelasnya.
Salah satu capres Turki bernama Muharrem Ince, yang mengundurkan diri pada Kamis (11/5), juga sempat menyinggung 'pembunuhan karakter' palsu yang beredar secara online. Namun, Ince tidak menjelaskan lanjut pernyataannya itu.
Erdogan Bantah Keras Putin Cawe-cawe
Atas tuduhan itu, Kremlin membantah. Pun Erdogan yang dengan tegas membela Putin.
"Tuan Kemal menyerang Rusia, Tuan Putin. Jika Anda menyerang Putin, saya tidak akan setuju dengan itu," kata Erdogan dilansir AFP, Minggu (14/5/2023).
"Hubungan kami dengan Rusia tidak kalah pentingnya dengan hubungan dengan Amerika Serikat," imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.